Teaser trailer berdurasi satu menit ini hadir dengan konsep iklan palsu yang terbilang anti-mainstream, menawarkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan teaser film yang biasanya menyuguhkan cuplikan adegan di dalam film.
Dalam teaser ini, Trio Kocak seolah berperan sebagai bintang iklan yang tengah mempromosikan dagangan mereka. Dengan gaya penuh percaya diri namun dengan rasa takut, Trio Kocak memperlihatkan kelezatan sate gagak buatan mereka, lengkap dengan narasi ala promosi kaki lima yang kocak dengan resep istimewanya. Namun, alih-alih manusia, justru para hantu yang terlihat lahap menyantap suguhan sate tersebut.
Menurut produser, Aoura Lovenson, menyatakan jika keputusan memilih format yang berbeda ini mempunyai tujuan khusus.
“Sejak awal kami memang ingin bikin sesuatu yang fresh, segar, dan nggak biasa. Teaser ini bukan sekadar pengenalan film, tapi juga cara kami kasih ruang tawa di tengah situasi sosial politik yang makin bikin kepala panas. Kadang kita butuh tontonan yang jadi pelarian sejenak, dan Pesugihan Sate Gagak bisa jadi jawaban itu,” kata Aoura Lovenson, produser.
Format teaser trailer yang lucunya “makin ke sini makin ke sana” itu menegaskan bahwa film Pesugihan Sate Gagak hadir sebagai tontonan pelepas stres. Lewat kelucuan Trio Kocak, film ini menawarkan ruang tawa sekaligus refleksi ringan tentang kondisi ekonomi yang semakin tidak mudah.
Sementara itu, bersamaan dengan teaser trailer, dirilis juga teaser poster yang memperkenalkan jajaran pemain utama yang merupakan stand up comedian ternama, yaitu Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar. Trio Kocak ini memperlihatkan ekspresi ketakutan yang kocak, dari belakang punggung sundel bolong dan tangan seramnya yang memegang uang untuk membeli sate Gagak.
Poster ini dengan sengaja menggabungkan elemen-elemen yang kontradiktif — humor, horor dan simbol pesugihan — untuk memicu rasa penasaran penonton terhadap premis film yang konyol dan nyeleneh tapi memang terjadi di kehidupan nyata.
Pesugihan Sate Gagak mengisahkan tiga anak muda yang tengah menghadapi masalah ekonomi masing-masing, lalu tergoda untuk menempuh jalan pesugihan tanpa benar-benar mengetahui syarat maupun konsekuensi yang menanti.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar