Kamis, 12 Juni 2025

Vidio Meluncurkan Gebrakan Baru! My Stupid Boss: The Animated Series

Seri Animasi Pertama dari Vidio Originals

Kolaborasi Ikonik Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari Hadir dalam Format Baru yang Lebih Segar

Sumber: Vidio

Jakarta, 14 Juni 2025 - Siap-siap ketawa sampai pegal! Vidio kembali menghadirkan gebrakan segar lewat My Stupid Boss: The Animated Series, adaptasi dari film box office legendaris My Stupid Boss (2016). Dengan format animasi yang lebih liar dan ekspresif, serial ini akan tayang eksklusif mulai 14 Juni 2025 di Vidio. Series ini menghadirkan 13 episode berdurasi 26 menit per episodenya, di mana masing-masing menghadirkan petualangan penuh tawa, kekacauan kantor yang semuanya bersumber dari tingkah semau-gue dari sang Bossman.

Dibesut dalam genre komedi yang relatable dan kocak abis, My Stupid Boss: The Animated Series membawa kembali pasangan ikonik Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari (BCL) sebagai pengisi suara Bossman dan Kerani, lengkap bersama suara-suara dari aktor dari Malaysia seperti Chew Kin Wah, Bront Palarae, Atikah Suhaime, dan Iskandar Zulkarnain. Para penggemar film aslinya kini bisa menikmati kelucuan mereka dalam versi yang lebih absurd dan bebas aturan, karena di dunia animasi, Bossman bisa lebih ngeselin, lebih “maksa”, dan tentu saja lebih bebas ngegebrak!

Disutradarai oleh Daryl Wilson dan diproduksi oleh Falcon Pictures, serial ini menyajikan sisi baru dari kisah absurd hubungan antara Boss yang super menyebalkan dan Diana yang akrab dipanggil sebagai Kerani, sang karyawan cerdas tapi sering apes yang berprofesi sebagai Kerani. Sebagai informasi saja, Kerani dalam bahasa Melayu artinya pegawai urusan administrasi. Dengan format animasi, kisah-kisah konyol mereka kini bisa dieksplorasi secara lebih bebas, liar, dan satir, membuka ruang komedi yang lebih luas tanpa batasan ruang dan waktu.

Reuni Ikonik: Reza & BCL Kembali dengan Chemistry yang Tetap Solid
Dalam versi animasi ini, Reza Rahadian kembali mengisi suara karakter Boss yang ikonik, nyentrik, menyebalkan, sekaligus jenius dalam kekacauannya. Sementara Bunga Citra Lestari menghidupkan kembali karakter Kerani, yang kini tampil lebih ekspresif dan penuh komentar pedas dalam dunia animasi.

“Senang sekali bisa kembali menjadi Boss, tapi kali ini dalam bentuk animasi,” ujar Reza Rahadian. “Bossman yang unik, ceroboh, bossy, ngeselin, tetap dengan jargon khasnya dia ‘tempe bener” itu karakter yang tidak akan ada habisnya untuk dieksplorasi. Lewat medium animasi ini, kami bisa mengangkat sisi-sisi karakter yang sebelumnya mungkin nggak bisa dilakukan di film live action. Ekspresi, absurditas, semuanya bisa didorong lebih jauh.”

Bagi Reza menjadi voice actor dengan berperan sebagai Bossman itu tidak mempunyai kesulitan berarti. “Karakter ini sudah pernah melekat, itu bank of memory-nya cukup besar. Jadi muscle memory saya juga langsung tuned in ketika harus menghadirkan kembali suaranya. Apalagi sebelumnya sudah 2 kali saya peranin jadi pas disini sudah lebih enak,” ungkapnya.

Meskipun begitu proyek ini tetap ada tantangannya, yaitu bagaimana mengandalkan hanya suara untuk menghidupkan karakter. “Biasanya saya bisa memainkan gestur, ekspresi wajah. Tapi di animasi, semuanya harus hadir lewat suara. Dan itu justru menyenangkan sekaligus menantang,” katanya sambil tertawa.

Bunga Citra Lestari atau yang akrab dipanggil BCL juga menyambut hangat kembalinya karakter Kerani. “Kerani di versi animasi ini lebih ekspresif, lebih ‘galak’, tapi tetap charming. Saya senang karena ini versi yang lebih ‘bebas’ dari dia,” ujar BCL.

Bagi BCL ada tantangan tersendiri saat proses mengisi suara karakter animasi. “Tantangannya mungkin lebih karena kita tidak tahu visualnya seperti apa, sehingga kita harus mempunyai kemampuan berimajinasi lebih untuk bisa menghidupkan karakter itu lewat suara,” katanya.

BCL juga menilai baik versi live action maupun versi animasi masing-masing mempunyai keunikan. Meskipun secara karakter Kerani itu sama, yaitu menjadi korban ulah suka suka nya Bossman, tetapi di versi animasi ruang gerak untuk mengeksplorasi gambarnya sendiri menjadi lebih besar.

Dipertemukan kembali dengan Reza juga menjadi hal menyenangkan bagi BCL. Meskipun rekamannya dilakukan terpisah, tetapi tetap terasa nyambung, karena memang chemistry antara BCL dan Reza sudah terbentuk sejak film pertama.

Format Animasi = Ruang Baru untuk Komedi Tanpa Batas
Kilas balik tentang My Stupid Boss. IP ini adalah hasil adaptasi dari 5 buku yang ditulis oleh chaos@work berdasarkan pengalaman pribadinya. Kisah tersebut awalnya ditulis di blog pribadi pada tahun 2005, lalu mendapat respons positif dari teman-temannya hingga akhirnya dibukukan pada 2013 menjadi lima volume. Dari novel diangkat menjadi layar lebar, kemudian menjadi series Animasi.

Serial animasi ini diproduksi kurang lebih selama 2 tahun secara total mulai dari penggarapan konsep series, penulisan naskah hingga selesai produksi animasinya yang melibatkan lebih dari 200 tim kreatif dan profesional.

“Dari awal proses pra-produksi kami membuat batasan jumlah lokasi yang akan digunakan dalam cerita karena pada produksi serial animasi dengan menggunakan teknik 3D, seluruh aset digital harus dibuat terlebih dahulu untuk menciptakan lokasi yang akan digunakan dalam cerita,” ungkap sutradara Daryl Wilson.

Adapun dalam proses pengerjaannya script dan dialog pertama ditulis dalam bahasa Indonesia kemudian diterjemahkan ke bahasa Melayu untuk dialog karakter-karakter Malaysia. Rekaman suara dilakukan lebih dulu, setelah itu baru animasinya dibuat. Sehingga tim animasi menyesuaikan ekspresi dan gerakan karakter dengan intonasi dan emosi para pengisi suara.

Visual treatment yang diterapkan ke dalam serial ini mengacu pada karakter My Stupid Boss live action, namun karena ini adalah serial animasi maka kami pun secara kreatif menyiapkan desain karakter untuk bisa mengeksplore salah satu ciri dari animasi yaitu bisa menampilkan sesuatu yang tidak masuk akal menjadi masuk akal. Contohnya adalah di mana setiap Kerani membayangkan kekesalannya kepada Bossman dalam bentuk visual yang imajinatif dan tak terbatas karena itu ruang khayalan Kerani. Komedi bisa lebih ‘over the top’, dan satir sosial yang dulu hanya tersirat kini bisa jadi lebih eksplisit, tapi tetap lucu,” tambah Daryl Wilson.

My Stupid Boss: The Animated Series bukan hanya adaptasi ulang, tetapi reinterpretasi penuh energi baru. Dengan skenario segar, desain visual yang khas, dan dinamika cerita yang mendekati kartun slapstick ala barat namun tetap berakar pada budaya Asia Tenggara, serial ini menghadirkan pengalaman menonton yang unik bagi semua kalangan usia.

Dedikasi Vidio dalam Menyajikan Konten Original Berkualitas
Sebagai salah satu OTT lokal terkemuka, Vidio terus mendorong inovasi demi menyuguhkan hiburan yang relevan dan menarik. Peluncuran My Stupid Boss: The Animated Series merupakan strategi Vidio untuk menjangkau berbagai generasi penonton, mulai dari penggemar film versi live-action hingga anak muda yang lebih akrab dengan animasi.

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperluas jagat IP lokal dengan pendekatan yang segar dan kekinian, dan animasi menjadi pilihan yang tepat karena dunia animasi Indonesia masih memiliki ruang besar untuk berkembang. Dan Langkah awal kami dengan memilih IP yang kuat, digarap oleh tim bertalenta, dan dirancang untuk menyentuh lintas generasi, ” ujar Teguh Wicaksono, Chief of Marketing Officer Vidio.

“Kekuatan serial ini terletak pada kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dunia kantor penuh dengan dinamika yang bisa mengundang tawa maupun stres. Dan serial ini hadir sebagai ruang untuk menertawakan dan merayakan pengalaman itu bersama,” tambah Teguh Wicaksono.

Sementara itu HB Naveen selaku CEO Falcon Pictures menyampaikan antusiasme atas series ini dan bagaimana bekerja sama dengan Vidio.

"Transformasi My Stupid Boss ke dalam format animasi adalah langkah penting dalam memperpanjang umur cerita yang sudah dikenal oleh banyak orang. Ini bukan sekadar perubahan bentuk, tapi evolusi yang membuka potensi baru dalam menyampaikan humor khas Bossman. Bersama Vidio, kami ingin menunjukkan bahwa IP lokal bisa terus relevan dan berkembang di berbagai medium."

Ada Aja Gebrakannya! Ini yang membuat kamu harus nonton My Stupid Boss : The Animated Series.
Relate Banget Sama Realita Kantor
Serial animasi ini masih mengangkat kehidupan kantor, sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang. Bedanya, semua realita itu dibumbui dengan tingkah laku si Boss yang nggak masuk akal tapi justru bikin ngakak. Mulai dari keputusan absurd, kelakuan yang nggak sensitif, sampai konflik antara logika dan ego seorang atasan — semua dibungkus dalam narasi yang menghibur, namun tetap terasa “nyata”, dikemas dengan cerdas, satir, dan bikin penonton tertawa sambil mikir.

Karakter-karakter Ikonik yang Bikin Kangen
Selain si Boss yang jadi bintang utama, karakter lain seperti Kerani, si karyawan logis tapi sarkastik, Mr. Kho yang sering jadi korban kebijakan ngawur, sampai OB yang sok tahu. Semuanya tampil lebih ‘hidup’ di versi animasi. Interaksi antar karakter jadi lebih eksplosif dan dinamis.

Visual dan Desain Produksi yang Memikat
Desain karakter dan lingkungan kantornya dibuat dengan penuh gaya. Warna-warna mencolok, ekspresi wajah yang hiperbolis, dan detail latar yang kaya menjadikan serial ini bukan hanya enak ditonton, tapi juga punya daya tarik visual tersendiri. Setiap episodenya seperti komik hidup yang menggelinding liar di layar kaca.

Tontonan Santai Anti-Stres dengan jangkauan Indonesia hingga Malaysia
Cocok untuk office workers, Gen Z, sampai TikTokers yang sering ngerasa "nggak kuat tapi kerja terus". Karena Bossman adalah representasi dari bos kita dan Kerani adalah kita-kita. Dengan latar cerita yang berlokasi di Kuala Lumpur serta deretan pengisi suara yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, serial ini dirancang untuk menarik minat penonton di kedua negara.

My Stupid Boss: The Animated Series adalah tontonan yang bukan hanya lucu, tapi juga cerdas dan sangat relevan. Perpaduan antara komedi absurd, kritik sosial, dan visual yang unik menjadikannya salah satu serial animasi lokal yang patut diapresiasi. Kalau kamu butuh hiburan yang bisa bikin ngakak sekaligus mikir, inilah jawabannya. Ada aja gebrakannya. Ada aja tingkahnya. Ada aja yang bikin kamu nonton terus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Viu dan MAXStream Studios Telkomsel Perkuat Kemitraan Strategis melalui Peluncuran Rintik Terakhir, Memantapkan Kepemimpinan Konten Streaming Indonesia

Viu dan MAXStream Studios memperkuat kolaborasi mereka melalui perilisan Rintik Terakhir, sekuel yang telah lama dinantikan dari drama popul...