Selasa, 29 Juli 2025

Film Pamali: Tumbal Gabungkan Jumpscare Seram dengan Drama Emosional Keluarga


Jakarta, 30 Juli 2025 - Rumah produksi LYTO Pictures menggelar konferensi pers di Epicentrum XXI pada 29 Juli 2025 untuk memperkenalkan film horor terbaru mereka, Pamali: Tumbal, di hadapan ratusan media partners dan komunitas film.

Konferensi pers dimeriahkan oleh kehadiran para pemeran dan kru, yaitu: Keisya Levronka, Fajar Nugra, Ummi Quary, Nai Djenar Maisa Ayu, Verdi Sulaeman, Dominique Sanda, Krishna Keitaro, dan Ben Bening, serta sutradara Bobby Prasetyo, penulis Evelyn Afnilia, dan produser Andi Suryanto dan Marcella Daryanani.

Pamali: Tumbal mengisahkan PUTRI (Keisya Levronka) yang mencari Ibunya yang hilang misterius setelah mengambil uang tumbal di jalan karena terhimpit masalah ekonomi. Bersama dua sahabatnya, Kiki (Ummi Quary) dan Cecep (Fajar Nugra), Putri berusaha mencari kebenaran, yang ternyata membawa mereka masuk ke dalam hutan angker, pabrik tua, hingga rumah misterius yang dihuni oleh tuyul, kuntilanak hitam, dan makhluk-makhluk menyeramkan lainnya.

Namun di balik semua teror itu, muncul pertanyaan besar: apakah ada pamali atau larangan adat yang mereka lakukan hingga menimbulkan malapetaka ini?

Para cast dan kru hadir berbagi pengalaman mereka selama proses produksi, tantangan yang dihadapi dalam menghidupkan nuansa horor yang autentik, serta pesan yang ingin disampaikan melalui film ini.

“Yang sering menjadi topik pembicaraan kami di awal membuat film ini adalah pamali apa yang akan diangkat dan bagaimana mendesain tuyul yang menyeramkan, yang berbeda dari penggambaran yang sudah ada,” ujar Bobby Prasetyo, sutradara Pamali: Tumbal, “Setelah diskusi dan riset yang panjang, akhirnya kami tiba ke bentuk tuyul yang sekarang. Teror Tuyul digabungkan dengan Kuntilanak Hitam, membuat duo hantu yang harapannya bisa memberi dinamika horor baru di Indonesia.”

Keisya Levronka, menyatakan, “Bermain film Pamali:Tumbal ini merupakan tantangan tersendiri, namun proses mengulik karakter Putri sangat menyenangkan. Banyak adegan-adegan yang menantang aku sebagai aktris, baik secara fisik maupun emosional, salah satunya scene berantem dengan tuyul di kolam air yang diretake berkali-kali. Benar-benar pengalaman seru yang berharga.”

Ummi Quary, menambahkan, “Ini juga merupakan film horor pertamaku dan pertama kali berbagi layar dengan Keisya dan Fajar. Lumayan memakan energi banyak saat pertama kalinya melakukan adegan stuntku sendiri, tapi karena semua cast saling dukung dan Om Bob (Bobby Prasetyo) juga sangat open untuk diskusi karakter, proses jadi terasa mudah. Dari awal sampai akhir, memerankan karakter Kiki ini rasanya seperti naik roller coaster gitu, ada lucunya, ada seramnya, ada beraninya, jadi ga berhenti-henti kejutannya.”

Film Pamali: Tumbal juga merupakan debut akting untuk YouTuber ternama Aldean “DeanKT” Tegar Gemilang. Perannya pada film Pamali: Tumbal ini bukan hanya sekedar cameo, tapi sebagai pemeran pendukung yang mempunyai peran penting.

Peran serta DeanKT merupakan bentuk komitmen lain dari LYTO Pictures untuk mengintegrasikan industri game dan film, serta memperluas ekosistem hiburan Indonesia. Pamali: Tumbal sendiri merupakan adaptasi dari game berjudul Pamali: The Little Devil yang dibuat oleh studio game Storytale.

“Saat awal tidak menyangka kalau game bisa jadi film. Pamali: Tumbal merupakan kerjasama Storytale yang kesekian kalinya dengan LYTO Pictures. Senang rasanya bisa mengenalkan hantu dan budaya Indonesia yang beragam ke dunia, lewat medium yang bermacam,” ujar Arya Hamdani, Co-Founder Storytale.

Produser Pamali: Tumbal sekaligus CEO LYTO Pictures, Andi Suryanto, menyatakan:
"Pamali: Tumbal ini adalah film yang diadaptasi berdasarkan game Indonesia dengan judul Pamali: The Little Devil. Penonton akan merasakan film horor yang menegangkan, dekat dengan keseharian masyarakat, terutama mengenai pamali foto bertiga, berbicara sembarangan, dan keluar setelah magrib. Pamali: Tumbal diharapkan dapat mengingatkan masyarakat tentang tradisi dan budaya lokal. Semoga Pamali: Tumbal mendapat sambutan positif di bioskop.”

Para pecinta horor tanah air dijamin dapat menikmati jumpscare yang menyuguhkan tampilan Tuyul dan Kuntilanak Hitam yang baru dan mengerikan, serta dikemas apik dalam balutan drama menyentuh ibu-anak, dengan sentuhan komedi yang pas.

Jangan sampai ketinggalan! Saksikan film Pamali: Tumbal mulai 7 Agustus 2025 di seluruh bioskop Indonesia.


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website resmi https://www.lytopictures.com atau ikuti akun Instagram @lytopictures dan @pamalimovie.

“Panggil Aku Ayah” Rilis Poster & Trailer Kedua, Gelar Special Screening di 25 Kota pada 3 Agustus 2025

Closed screening pada tanggal 27 Juli sukses bikin penonton ngakak dan terharu.


Jakarta, 29 Juli 2025 — Mendekati penayangannya pada 7 Agustus 2025, film keluarga drama-komedi Panggil Aku Ayah merilis trailer lanjutan yang memperlihatkan perjalanan emosi antara Mang Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan Intan (Myesha Lin dan Tissa Biani)—figur tak terikat darah, tetapi tumbuh jadi keluarga.

Selain itu, muncul pula poster kedua Panggil Aku Ayah yang mengungkap lapisan emosi baru dalam cerita—menampilkan sosok Rossa (Sita Nursanti) dan Intan dewasa (Tissa Biani) dalam potret keluarga yang terasa hangat. Setelah bertahun-tahun terpisah, mampukah mereka kembali menemukan satu sama lain—dan membangun kembali yang pernah hilang?


Sebelumnya, film ini telah diputar dalam acara closed screening bersama sejumlah akun film, media, dan komunitas parenting. Responsnya luar biasa—penonton dibuat tertawa lepas sekaligus menangis tersedu-sedu.

“sukses bikin banjir air mata. Siapin tisu sebanyak-banyaknya!” Kata akun TikTok @destafavot.

“dibikin ketawa terbahak bahak sampai nangis tersedu-sedu satu bioskop!” Kata pemilik akun TikTok @ccnatania.

“GAK MUNGKIN NGGAK NANGIS NONTON INI!” kata Jawa Post.

“AAAAA BAGUSSSSS,” kata akun Twitter/X @habisnontonfilm.

“Inilah Parenting yang sebenarnya,” kata komunitas Parentstory.

Disutradarai oleh Benni Setiawan, Panggil Aku Ayah diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, yang telah sukses membawa film animasi Jumbo sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Film ini juga turut diproduseri oleh Justin Kim dari CJ ENM, yang menandai kolaborasi penting Indonesia dan Korea Selatan di industri kreatif.

Film Panggil Aku Ayah juga akan menggelar special screening di 25 kota di Indonesia pada Minggu, 3 Agustus 2025, yang tiketnya sudah bisa dibeli di bit.ly/nontonduluanpaa.

Kota-kota yang menjadi lokasi special screening Panggil Aku Ayah di antaranya adalah Jakarta, Tangerang, Bogor, Yogyakarta, Solo, Cirebon, Surabaya, Lampung, Makassar, Pontianak, hingga Ambon. Untuk lokasi kota dan daftar lengkap bioskop dapat disimak melalui unggahan di Instagram @panggilakuayahfilm https://www.instagram.com/p/DMpHj06zxv5/?img_index=1.

Film Panggil Aku Ayah akan resmi tayang serentak di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025. Ajak keluarga, sahabat, dan orang terdekatmu untuk merasakan sendiri hangatnya cerita Panggil Aku Ayah. Film yang bukan hanya menghibur, tapi juga menggugah dan menyembuhkan. Ikuti terus kabar terbaru melalui Instagram @panggilakuayahfilm dan @visinemaid.

Dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman, Tissa Biani, Boris Bokir, Myesha Lin, dan Sita Nursanti, Panggil Aku Ayah akan mengikuti kisah seorang ibu yang harus menitipkan anaknya sebagai jaminan utang, dua pria dewasa yang awalnya hanya ingin menyelesaikan urusan pekerjaan justru tanpa sengaja menjadi figur ayah bagi anak tersebut. Lewat petualangan dan kehangatan yang tumbuh, Panggil Aku Ayah mengajak penonton menyelami arti keluarga yang dibentuk oleh kasih sayang, bukan garis keturunan.

***

Catatan Produksi:
Judul : Panggil Aku Ayah
Produksi : Visinema Studios & CJ ENM
Durasi : 120 menit
Sutradara : Benni Setiawan
Produser : Anggia Kharisma, Novia Puspa Sari, Justin Kim
Genre : Drama, Komedi, Keluarga
Tanggal Tayang : 7 Agustus 2025
Adaptasi dari : Pawn (2020), film Korea Selatan produksi CJ ENM
Pemain Utama : 
Ringgo Agus Rahman - Dedi
Tissa Biani - Intan
Boris Bokir - Tatang
Myesha Lin - Intan Kecil
Sita Nursanti - Rossa

Sinopsis : Seorang ibu harus menitipkan anaknya sebagai jaminan utang, dua pria dewasa yang awalnya hanya ingin menyelesaikan urusan pekerjaan justru tanpa sengaja menjadi figur ayah bagi anak tersebut. Lewat petualangan dan kehangatan yang tumbuh, Panggil Aku Ayah mengajak penonton menyelami arti keluarga yang dibentuk oleh kasih sayang, bukan garis keturunan.

Senin, 28 Juli 2025

MILES FILMS MELUNCURKAN POSTER DAN TRAILER RESMI FILM RANGGA & CINTA

Jakarta, 28 Juli 2025 – Dalam konferensi pers yang diadakan di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Miles Films meluncurkan poster dan trailer resmi film Rangga & Cinta, remake dari film Ada Apa Dengan Cinta?, yang sangat dinanti penonton Indonesia. 


Poster resmi Rangga & Cinta menampilkan karakter utama film ini, Cinta (Leya Princy) dan Rangga (El Putra Sarira), dengan mempertahankan grafis warna-warni khas Ada Apa Dengan Cinta? (2002), namun dengan nuansa gradien warna yang berbeda. Terasa energi baru dalam pilihan warna poster Rangga & Cinta ini, sekaligus tetap membawa nostalgia.


Setelah sebelumnya meluncurkan video cast reveal dan teaser trailer yang ramai disambut dan diperbincangkan di media sosial, Miles Films kini meluncurkan trailer resmi film Rangga & Cinta dengan durasi dua menit. Untuk pertama kalinya sejak berkenalan dengan para pemain remaja yang sebagian besar adalah pendatang baru di perfilman Indonesia, trailer resmi Rangga & Cinta memperlihatkan cuplikan bakat mereka dalam berakting, menari, dan bernyanyi.


Trailer resmi Rangga & Cinta membuka lembar nostalgia kisah Ada Apa Dengan Cinta? yang sudah dikenal oleh pencintanya, dan juga menghadirkan adegan dan dialog baru untuk penonton hari ini. Para pemeran hadir menginterpretasikan kembali karakter-karakter dalam dunia Ada Apa Dengan Cinta?, seperti Alya, Maura, Milly, Karmen, serta Mamet dan Borne bersama kelompoknya. Selain suara merdu Leya Princy dari teaser trailer terdengar kembali dalam trailer resmi ini, terdengar juga suara lirih El Putra Sarira membawakan lagu Suara Hati Seorang Kekasih ciptaan Melly Goeslaw.



Lewat trailer ini, ditampilkan lagi satu karakter baru yang belum pernah diperkenalkan sebelumnya. Sosok Limbong, penjual buku di pasar buku bekas Kwitang yang diperankan aktor Gito Rollies di film Ada Apa Dengan Cinta?, kini diperankan oleh Boris Bokir. Karakter ini menambah deretan karakter-karakter film Rangga & Cinta yang telah diperkenalkan, yaitu El Putra Sarira sebagai Rangga, Leya Princy sebagai Cinta, Jasmine Nadya sebagai Alya, Kyandra Sembel sebagai Maura, Katyana Mawira sebagai Milly, Daniella Tumiwa sebagai Karmen, Rafly Altama sebagai Mamet, dan Rafi Sudirman sebagai Borne.


Rangga & Cinta adalah perayaan kisah Ada Apa Dengan Cinta? yang sudah melekat di hati banyak orang dan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Kini kami hadirkan kembali dengan wajah baru dan sentuhan musik yang lebih kental. Di trailer ini, kami berharap penonton bisa merasakan kedekatan emosional yang lebih dalam saat Rangga dan Cinta mengekspresikan perasaan melalui alunan suara mereka, sekaligus merasakan kekuatan lirik lagu-lagu AADC? dan beberapa lagu baru yang akan lebih kental menarasikan film Rangga & Cinta,” ujar produser Mira Lesmana tentang trailer resmi yang diluncurkan.


Lebih lanjut, sutradara Riri Riza juga menyampaikan, "Membuat film ini adalah sebuah perjalanan nostalgia dari proses awal berkarya kami. Film Ada Apa Dengan Cinta? bagi saya adalah sebuah film yang sangat penting. Dalam film Rangga & Cinta kami ingin mempertahankan ruh cerita asli, dengan menawarkan kebaruan dinamika antara karakternya. Sekelumit bisa dirasakan dalam trailer ini."


Produksi film Rangga & Cinta terwujud atas dukungan dari para mitra, yaitu Surya Citra Media, Trinity Entertainment Network, Jagartha, Dwidaya Amadeo Gemintang, Barunson E&A, Imajinari, Melyana Tjahyadikarta, Primeworks Studios, Niken Rachmad, dan Ignatius Andy. Selain itu, juga diumumkan dukungan para sponsor, yaitu Compass, Indofood melalui Indomie, Popmie, dan Chiki, Skintific, dan Amar Bank, serta kolaborasi film Rangga & Cinta dengan fashion brand Calla The Label.


Natikan film Rangga & Cinta, The Rebirth of Ada Apa Dengan Cinta? di bioskop tanah air mulai 2 Oktober 2025. Pantau terus kanal-kanal media sosial Miles Films, atau hubungi Tim Publisis film Rangga & Cinta untuk informasi terkini.

Jumat, 25 Juli 2025

Joko Anwar Kembali ke Komedi lewat Film Ghost in The Cell, Dengan Jajaran Pemeran Bertabur Bintang, Salah Satunya Abimana Aryasatya yang Kembali ke Layar Lebar

Ghost in The Cell menjadi momentum kembalinya penulis & sutradara Joko Anwar ke genre komedi setelah 2 dekade lewat Janji Joni (2005).


Jakarta, 25 Juli 2025—Rumah Produksi Come and See Pictures bersiap merilis film terbaru Ghost in the Cell (Hantu di Penjara) tahun depan. Setelah sukses di box office dengan genre thriller action dewasa Pengepungan di Bukit Duri, penulis dan sutradara Joko Anwar menggarap genre horor komedi melalui film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara), yang telah dinantikan para penggemar setianya begitu lama. Terakhir, Joko menggarap genre komedi melalui film Janji Joni (2005), 2 dekade silam, yang juga menjadi debutnya. Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini telah menyelesaikan syuting dan menjanjikan sesuatu yang berbeda dari garapan rumah produksi sebelumnya.

Abimana Aryasatya memimpin jajaran pemeran bertabur bintang. Film ini sekaligus menandai kembalinya Abimana ke layar lebar, setelah terakhir kali enam tahun silam lewat Gundala (2019), yang juga disutradarai oleh Joko Anwar. Ghost in The Cell turut dibintangi oleh pemeran laki laki dari lintas generasi yang sudah menjadi pemain reguler Joko Anwar di antaranya adalah Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Morgan Oey, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, Almanzo Konoralma, Haydar Salishz, Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Faiz Vishal, Jaisal Tanjung, dan Ho Yuhang serta memperkenalkan Magistus Miftah.

Bagi Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro ini adalah reuni film komedi Quickie Express yang tayang tahun 2007 silam dan skenarionya ditulis oleh Joko Anwar. Selain itu film ini juga menyatukan 3 pemeran Pengepungan di Bukit Duri: Morgan Oey, Endy Arfian, Dewa Dayana. Menandai pula, kerja sama Joko Anwar dan Bront Palarae di luar Pengabdi Setan. Jaisal Tanjung, yang biasanya berada di belakang layar sebagai kolaborator tepercaya Joko Anwar untuk mengarahkan tata gambar, kini juga untuk pertama kalinya bermain di depan layar.

Film ini akan mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan lalu bertikai di dalam penjara Jakarta yang padat. Seolah konflik mereka belum cukup, satu per satu narapidana mulai tewas. Bukan karena dibunuh oleh musuh, melainkan oleh sesosok hantu ganas. Mau tak mau, kedua geng harus bekerja sama jika ingin tetap hidup.

“Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya menggabungkan keduanya dalam satu film,” kata penulis dan sutradara Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) Joko Anwar.

“Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya,” kata produser Tia Hasibuan.

Selain bertabur bintang, Ghost in the Cell juga menampilkan para pemain baru, termasuk Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang didapat melalui open casting di media sosial. Ini sekaligus menjadi debut aktingnya di layar lebar. Sementara itu, Abimana Aryasatya yang kembali ke layar lebar sebagai pemeran utama setelah terakhir kali membintangi Gundala (2019) membagikan antusiasmenya di film ini.

“Ini adalah momen yang membahagiakan bagi saya, karena bisa kembali bermain untuk film yang dibintangi oleh jajaran pemeran bertabur bintang dari lintas generasi dan negara. Setelah enam tahun, yang ternyata cukup lama juga saya absen dari layar lebar, sekarang kembali dalam genre yang segar, dan kembali bekerja sama dengan sutradara paling bersinar dari generasi saat ini, Joko Anwar,” terang
Abimana Aryasatya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Abimana lebih banyak membintangi judul-judul serial dan film OTT. Kembalinya ke layar lebar melalui Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak penonton film Indonesia.

Ikuti terus informasi terbaru dan perkembangan film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) di Instagram @comeandseepictures. Nantikan film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) saat tayang di bioskop!

Kamis, 24 Juli 2025

Film Horor Dia Bukan Ibu Rilis Official Teaser Trailer & Poster Di Balik Makna Senyuman Artika Sari Devi! Tayang 25 September 2025


Jakarta, 24 Juli 2025 — Setelah mengundang banyak penasaran lewat official first look, MVP Pictures merilis official teaser trailer & teaser poster film horor Dia Bukan Ibu yang menyeramkan! Menampilkan Artika Sari Devi dalam wujud yang menyeramkan lewat senyumnya yang penuh makna.

Pada official teaser trailer, mulanya Artika Sari Devi terlihat memesona dengan senyumnya. Namun, semuanya berubah. Ada kejanggalan-kejanggalan yang datang setiap harinya. Di official teaser trailer Dia Bukan Ibu juga diperlihatkan beberapa pemeran film ini, serta adegan-adegan mencekam seperti tetesan darah, Aurora Ribero yang tampak ketakutan di malam hari, penampakan mengerikan di cermin, dan adegan-adegan yang menyerupai sebuah ritual dengan bangkai hewan dan darah.


Sementara itu, pada official teaser poster, Artika Sari Devi diperlihatkan menjadi sosok yang berbeda. Dengan tubuhnya yang gelap, matanya yang menyala seperti ingin menerkam mangsa, dengan gaun merah, ia memegang sebuah wajah yang menyeringai kesakitan.

Dalam caption unggahan official teaser poster Dia Bukan Ibu juga tersemat kalimat: “Saat senyum Ibu tak lagi terasa hangat, tapi malah....” sebuah kalimat yang semakin mengundang penasaran, tentang apa yang akan terjadi pada sosok Ibu yang diperankan oleh Artika Sari Devi.

“Takuuddd,” komentar akun @kupastuntasfilmid tentang official teaser poster Dia Bukan Ibu.

“Posternya keren,” kata akun @bahasfilm21.

“posternya gokil serem bgtttt, gasabar bgt mau nonton,” komentar akun @debi.kurniaaa.

Film horor Dia Bukan Ibu disutradarai oleh sutradara berbakat Randolph Zaini yang dikenal dengan karya-karyanya yang segar. Ditulis Randolph bersama penulis skenario Pemenang 2 Piala Citra FFI Titien Wattimena, Dia Bukan Ibu akan menghadirkan kisah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya tentang seorang Ibu. Diproduseri Raam Punjabi dan Amrit Punjabi, film ini diadaptasi dari thread viral @JeroPoint di di Twitter/X pada tahun 2023 yang telah mencapai lebih dari 5,8 juta views. Thread yang telah mendapat 44 ribu likes, 13 ribu retweet, dan seribu lebih komentar tersebut dapat dibaca di: Dia sudah bukan Ibu. Tolong aku.” -A Thread- #bacahorror https://t.co/sU90JnH7pX” / X.

“Melalui official teaser poster film Dia Bukan Ibu, itu hanyalah sepotong dari serangkaian kengerian yang akan dihadapi oleh penonton di filmnya nanti yang akan tayang pada 25 September 2025. Sebuah kisah yang tidak pernah terbayangkan tentang seorang Ibu, dan gaya yang menyegarkan dari Randolph Zaini,” ujar produser film horor Dia Bukan Ibu Amrit Punjabi.

Film horor Dia Bukan Ibu akan mengikuti kisah Vira (Aurora Ribero) bersama sang adik, Dino (Ali Fikry) yang menghadapi situasi berbahaya. Keduanya tinggal bersama Ibunya (Artika Sari Devi), yang tidak lagi menjadi dirinya sendiri, dan Vira mencari tahu sebab yang membuat Ibunya berubah.

“Penonton akan melihat dinamika yang menegangkan dan penuh misteri dari keluarga ini. Bagaimana Ibu memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh kedua anaknya. Saya sangat senang akhirnya bisa kembali ke layar lebar melalui peran yang menantang ini,” kata Artika Sari Devi.

Sebelumnya, MVP Pictures juga sukses dengan film horor yang diadaptasi dari thread viral @JeroPoint, Di Ambang Kematian (2023). Film tersebut berhasil meraih predikat blockbuster dengan raihan 3,3 juta lebih penonton dan menjadi film Indonesia terlaris kedua pada tahun 2023.

Ikuti terus perkembangan film horor terbaru persembahan MVP Pictures, Dia Bukan Ibu melalui akun Instagram @mvppictures_id. Film horor Dia Bukan Ibu tayang 25 September 2025 di bioskop!

Film Sihir Pelakor Membawa Teror Nyata Orang Ketiga Asmara Abigail Mengancam Rumah Tangga Marcella Zalianty dan Menyakiti Neona Ayu, Fisik & Psikis! Tayang di Bioskop MUlai 31 Juli 2025

Jakarta, 24 Juli 2025 - Setelah sukses dengan film Petaka Gunung Gede yang diadaptasi dari podcast viral, Starvision kembali mengangkat kisah viral dalam film horor Sihir Pelakor. Film Sihir Pelakor diangkat berdasarkan kisah nyata Novita Indriani dari podcast RJL5 berjudul Sihir Pelakor: Sabdo Pandito yang sudah ditonton lebih dari 4,8 juta kali. Sabdo pandito adalah ilmu hitam yang bisa membuat seseorang hilang akal dan merusak keharmonisan keluarga. Pemakai ilmu ini bisa membuat sasarannya menjadi apa saja yang ia inginkan.

Film yang diproduseri Chand Parwez Servia dan disutradarai Bobby Prasetyo ini akan memberikan sensasi kengerian teror dari orang ketiga ketika menghancurkan rumah tangga. Dari godaan gendam yang menenggelamkan menjadi sihir yang mematikan.

Mengikuti kisah nyata keluarga Edi dan Jumiati, yang tiba-tiba berubah setelah kedatangan Rini. Karena pengaruh sihir Rini (Asmara Abigail), Edi (Fathir Muchtar) pergi meninggalkan istrinya, Jumiati (Marcella Zalianty) dan dua anaknya. Vita, (Neona Ayu), anak dari Edi dan Jumiati yang merasa kehilangan bapaknya, berusaha mendapatkan kembali cinta sang bapak dan membawanya kembali ke pelukan keluarga. Namun ia harus menghadapi teror yang mengancam nyawa dirinya dan juga keluarganya!

Film Sihir Pelakor akan menjadi sebuah sajian horor yang penuh teror. Dari skenario yang ditulis Upi dan penyutradaraan Bobby, kombinasi andalan dalam menghasilkan horor yang memberikan visual mengerikan dengan tekanan psikologis di dalam ceritanya.

"Selain sisi horor, film Sihir Pelakor juga membawa nilai yang bisa menjadi refleksi untuk kita. Tentang kisah nyata memprihatinkan yang bisa membawa dampak trauma akibat dari perselingkuhan yang terjadi. Apalagi, ada anak-anak yang menjadi korban utamanya. Di film ini juga akan menyoroti perjuangan dan kekuatan batin dari seorang ibu," ujar produser film Sihir Pelakor Chand Parwez Servia.

Marcella Zalianty mengungkapkan, memerankan karakter Jumiati yang mendapatkan teror bukan hanya fisik namun juga secara mental memberikan dimensi baru sebagai seorang Ibu.

"Jumiati adalah sosok Ibu yang sebenarnya banyak kita temukan di sekitar kita. Mereka tidak mendapat nafkah dari suami dan terpaksa menghabiskan waktu untuk bekerja demi keluarga dan anak-anaknya, sehingga jadi kehilangan waktu bersama anak yang malah membuat anak-anaknya tambah dekat dengan suaminya. Apa yang terjadi pada Jumiati di film Sihir Pelakor adalah pengorbanan sekalian bukti cinta seorang Ibu yang rela melindungi anak-anak mereka termasuk dari bahaya yang mengancam," ujar Marcella Zalianty.

Asmara Abigail, yang memerankan Rini berhasil membawakan karakter yang manipulatif dengan kuat. Ia menjadi sosok pelakor yang menggunakan sihir sebagai senjata utamanya.

"Penonton akan melihat betapa kejamnya Rini. Unsur sihir juga akan menarik, dengan pendekatan yang digarap secara mengesankan oleh sutradara, Sihir Pelakor menjadi mimpi buruk yang bisa datang ke keluarga siapa saja. Tentu ini sesuatu yang sangat berat, dan tidak mudah untuk bisa selamat," kata Asmara Abigail.

Neona Ayu, akan menjalani debut horornya melalui film ini. Neona secara mengejutkan membawa penampilan yang berbeda. Ia menampilkan karakter Vita remaja dengan sangat meyakinkan.

"Film Sihir Pelakor memberikan aku sebuah pelajaran yang amat berharga dalam dunia akting. Aku bisa beradu peran dengan para aktor senior yang memang sudah terbukti rekam jejaknya. Selain harus melakukan adegan sulit, di film ini aku juga harus mengolah emosiku menjadi lebih intens, dibutuhkan untuk menuntun penonton pada apa yang sedang dihadapi oleh karakter Vita," terang Neona Ayu.

Sementara itu, Novita Indriani narasumber yang memiliki cerita asli mengatakan saat menonton film ini membuatnya menjadi teringat kembali momen yang pernah ia lalui. "Aku jadi flashback perjalanan aku selama 20 tahun ditinggal Papa. Sedih, teringat lagi hidup yang pernah aku jalani. Karakter dengan usia yang seharusnya masih bermain dengan teman malah sudah harus memikirkan bapaknya hilang entah ke mana, dan melihat ibu yang hancur hatinya dicelakai hingga hampir mati."

Hana Malasan, yang memerankan Vita dewasa menambahkan, selama prosesnya ia banyak menggali hal-hal yang pernah dilalui Vita. Hana menemukan banyak hal-hal yang bisa disampaikan secara emosional melalui karakter Vita dewasa di filmnya. "Tidak hanya menarik secara entertainment, tapi cerita di film ini juga ada yang bisa kita petik sebagai pelajaran," ujar Hana Malasan.

Film ini dibintangi di antaranya oleh Neona Ayu, Marcella Zalianty, Fathir Muchtar, Asmara Abigail, Jared Ali, Hana P. Malasan, Indra Birowo, Alfie Alfandy, Ruth Marini, Ara Ajisiwi, Fajar Aditya RJL 5, Fadi Alaydrus, Sofia Yulinar, Sania Leonardo, Nissy Meinard, dan penampilan khusus dari Adhisty Zara.

Film Sihir Pelakor tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025! Ikuti informasi terbaru melalui akun Instagram resmi @sihirpelakorfilm dan @starvisionplus, juga TikTok @StarvisionMovie.

***

Sinopsis

Karena pengaruh sihir Rini (Asmara Abigail), Edi (Fathir Muchtar) pergi meninggalkan istrinya, Jumiati (Marcella Zalianty) dan dua anaknya. Vita, (Neona Ayu), anak dari Edi dan Jumiati yang merasa kehilangan bapaknya, berusaha mendapatkan kembali cinta sang bapak dan membawanya kembali ke pelukan keluarga. Namun ia harus menghadapi teror yang mengancam nyawa dirinya dan juga keluarganya!

Pemain dan Tim Produksi

Neona Ayu - Vita
Marcella Zalianty - Jumiati
Fathir Muchtar - Edi
Asmara Abigail - Rini
Jared Ali - Dwi
Hana P. Malasan - Vita Dewasa
Alfie Alfandi - Ustad Ahmad
Indra Birowo - Pak Burhan
Sofia Yulinar - Bu Burhan
Ruth Marini - Dukun
Ara Ajisiwi - Ratu Iblis
Fajar Aditya RJL 5 - Hartono
Fadi Alaydrus - Dwi Remaja
Sania Leonardo - Ningsih
Nissy Meinard - Maya
Adhisty Zara - Penampilan Khusus

Produksi - Starvision

Produser
Chand Parvez Servia
Riza
Mithu Nisar

Sutradara - Bobby Prasetyo

Produser Eksekutif
Reza Servia
Amrit Dido Servia
Raza Servia

Produser Lini - Eko Gumilang

Penulis Skenario - Upi

Berdasarkan Kisah Nyata di Podcast RJL 5

Sihir Pelakor: Sabdo Pandito, Diceritakan oleh Novita Indriani

Pengarah Artistik - Jafar

Penata Kamera - Rendra Yusworo

Penyunting Gambar - Wawan I. Wibowo

Penata Suara - Aditya Trisnawan

Perekam Suara - Oky S Nugroho

Penata Musik - Ricky Lionardi

Penata Warna - Chressandy Rorimpandey

Penata VFX & Grafis - Dreamcatchers Studio

Penata Busana & Rias - Gunawan Saragih

Penata Rias Efek - Ernaka Puspita Dewi

Penata Peran
Arief Havidz
Jahur Ahmad

Perancang Poster - Alvin Hariz 

Rabu, 23 Juli 2025

Bertaut Rindu Gelar Prom Night Gala Premiere Ala Anak SMA


Jakarta, 23 Juli 2025 — Setelah sukses menyapa penonton di sejumlah kota lewat rangkaian roadshow, film Bertaut Rindu kini menyelenggarakan gala premiere dengan tema istimewa: Prom Night. Bertempat di Epicentrum XXI, Jakarta, malam spesial ini menjadi bagian dari perjalanan film Bertaut Rindu yang mengajak penonton kembali ke masa-masa remaja penuh harapan, keresahan, dan pertanyaan besar tentang masa depan.

Acara ini dihadiri langsung oleh jajaran pemeran dan tim di balik layar, antara lain Rako Prijanto (sutradara), David S. Suwarto (produser eksekutif), MGS. Fahri Fahrudin (produser), Nuridzka Mutiaradini (penulis naskah), dan Tian Topandi (penulis novel Bertaut Rindu).

Turut hadir pula para pemeran utama dan pendukung film seperti Adhisty Zara (Jovanka), Ari Irham (Magnus), Aida Nurmala (Mama Magnus), Willem Bevers (Papa Magnus), Putri Ayudya (Mama Jovanka), Irgi Achmad Fahrezi (Papa Jovanka), Nadine Alexandra, Aulia Deas, dan Bertram Beryl.

Gala premiere ini dirancang untuk menjadi ruang nostalgia dan refleksi, khususnya generasi muda dan para orang tua. Dalam suasana prom night, para tamu hadir mengenakan sentuhan busana biru yang menjadi simbol emosi, kedewasaan, dan kejujuran perasaan dalam film ini.

Dalam sesi wawancara, Adhisty Zara menyampaikan harapannya tentang dampak film ini. “Aku berharap film ini bisa jadi teman buat siapa pun yang sedang berjuang meraih mimpi. Dan buat teman-teman yang pernah merasa dipaksa atau nggak didengar, semoga kalian bisa lebih dekat sama orang tua dan berani bilang apa yang kalian mau untuk masa depan kalian. Keluarga harusnya jadi support system, bukan sumber tekanan,” ujar Zara dengan penuh haru.

Salah satu momen yang paling membekas adalah penampilan Jasmine Nadya yang membawakan lagu OST Bertaut Rindu berjudul "Seiring", yang turut mengiringi emosi penonton sepanjang malam. Lagu ini menjadi jembatan antara cerita Jovanka dan Magnus dengan para penonton yang mungkin sedang, atau pernah, menghadapi konflik serupa dalam hidupnya.


Tak hanya itu, dalam acara ini juga dihadirkan Mading Surat untuk Diriku di Masa Lalu, berupa kumpulan pesan dari para penonton yang ditampilkan sebagai instalasi emosi bersama. Serta Puisi on The Spot bersama penyair muda Hamzah Muhammad yang merupakan sebuah sesi spontan yang menghadirkan puisi dari emosi yang tertangkap di malam premiere.

Film Bertaut Rindu akan tayang secara luas di bioskop mulai 31 Juli 2025. Dengan cerita yang dekat, menyentuh, dan relevan dengan dinamika hubungan orang tua dan anak, film ini menjadi ajakan bagi seluruh keluarga untuk saling mendengar dan memahami, serta menjadi support system terkuat.

Ajak orang tua, saudara, dan sahabatmu menonton bersama. Karena perjalanan memahami diri sering kali dimulai dari yang paling dekat: keluarga. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.


****

CATATAN PRODUKSI :
Judul : Bertaut Rindu
Genre : Drama, Romance
Rumah Produksi : SinemArt
Waktu Rilis : 31 Juli 2025 (Bioskop)
Produser : MGS. Fahri Fahrudin
Eksekutif Produser : David S. Suwarto
Sutradara : Rako Prijanto
Cast : 
Adhisty Zara (Sebagai Jovanka)
Ari Irham (Sebagai Magnus)
Aida Nurmala (Sebagai Diana)
Willem Bevers (Sebagai Brata)
Putri Ayudya (Sebagai Yuli)
Irgi Achmad Fahrezi (Sebagai Agung)
Nadine Alexandra (Sebagai Delina)
Aulia Deas (Sebagai Maria)
Betram Beryl (Sebagai Koko)
Oki Rengga (Sebagai Pak Yudhi)

Selasa, 22 Juli 2025

Drama Korea S LINE: Melihat apa yang seharusnya tidak terlihat, Segera Tayang di Vidio!

Garis merah misterius yang memicu kekacauan


Sumber: Vidio 


Jakarta, 21 Juli 2025 -  Drama Korea S Line yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di publik, akan segera tayang di Vidio. Drama ini dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Lee Soo Hyuk, Lee Da Hee, A Rin, serta Lee Eun Saem. Mengusung konsep yang unik dan sarat dengan misteri, S Line mengisahkan sebuah fenomena aneh berupa garis merah tak kasat mata yang tiba-tiba muncul di atas kepala manusia dan menghubungkan mereka satu sama lain. Garis merah tersebut bukan sekadar simbol cinta seperti dalam mitos klasik, melainkan menyimpan rahasia besar yang berpotensi mengubah kehidupan para karakter utama secara drastis.


Sejak pertama kali diumumkan, antusiasme terhadap S Line sudah terasa begitu kuat, terutama melalui berbagai platform media sosial dan situs ulasan film di Indonesia. Para penggemar mengekspresikan rasa penasaran dan ekspektasi tinggi terhadap jalan cerita yang diprediksi akan membawa warna baru di dunia K-drama. Serial ini bahkan sudah dijuluki sebagai tontonan yang menantang pola pikir, penuh kejutan, dan tidak mengikuti formula klasik yang biasa ditemukan dalam K-drama. 


Mengusung genre misteri, thriller, dan fantasi, S Line hadir dengan total 6 episode dan berdurasi 50 menit di setiap episodenya. Meski singkat, setiap episodenya dikemas dengan intensitas cerita yang padat dan penuh kejutan.


SINOPSIS S LINE


S Line menceritakan tentang kehidupan seorang siswi SMA di Korea Selatan bernama Shin Hyeon Hop (Arin 'Oh My Girl') yang memiliki kemampuan tidak biasa. Hyeon Hop dapat melihat garis merah yang tampak di atas kepala orang-orang yang pernah memiliki hubungan kedekatan fisik atau intim. Menariknya, jumlah garis tersebut mencerminkan seberapa banyak pengalaman kedekatan yang pernah terjadi. Semakin banyak garis merah yang tampak di atas kepala seseorang, semakin besar indikasi bahwa individu tersebut memiliki riwayat kedekatan fisik dengan beberapa orang. Apabila dua garis merah tampak saling terhubung, hal tersebut menandakan adanya hubungan khusus yang pernah terjalin di antara keduanya.


Kemampuan unik ini membuat Hyeon Hop tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan menjaga jarak dari lingkungan sekitar sejak kecil, karena rasa takut akan penilaian orang lain terhadap apa yang bisa dia lihat. Namun, segalanya berubah ketika muncul sejumlah individu lain yang juga mampu melihat S Line melalui perangkat berupa kacamata khusus yang beredar secara ilegal. Keberadaan orang-orang dengan kemampuan serupa membuat Hyeon Hop tidak lagi memikul beban tersebut seorang diri. 


Sayangnya, alih-alih menjadi solusi, kemampuan tersebut justru menimbulkan gejolak sosial baru. Garis merah yang semula bersifat simbolik kini menjadi alat yang secara tak terduga membuka tabir rahasia pribadi banyak orang ke ruang publik, memicu konflik dan keresahan sosial yang meluas. 


Situasi menjadi semakin kompleks ketika keberadaan S Line ternyata memiliki keterkaitan dengan serangkaian kasus pembunuhan berantai yang belum terpecahkan. Kasus ini diselidiki oleh Han Ji Wook (Lee Soo Hyuk), seorang detektif yang kemudian menjalin kerja sama dengan Hyeon Hop dalam upaya mengungkap misteri di balik garis merah yang menghubungkan mereka semua.


Han Ji Wook memiliki seorang keponakan perempuan bernama Kang Seon A (Lee Eun Saem) yang merupakan teman sekelas dari Shin Hyeon Hop. Seon A ternyata memiliki kacamata misterius yang mampu memberi penggunanya kemampuan untuk melihat garis merah misterius, sama seperti kemampuan unik Shin Hyeon Hop. 


Penyelidikan mereka pun membawa mereka pada karakter Lee Gyu Jin (Lee Da-hee) yang merupakan seorang guru, di sekolah Shin Hyeon Hop dan Kang Seon A. Gyu Jin merupakan satu-satunya orang yang tidak memiliki S Line sama sekali. Keunikannya itu membuatnya terlihat bersih dan terkesan polos, tetapi di saat yang bersamaan juga misterius dan mencurigakan. 

Pertanyaan besar pun mulai muncul seiring berjalannya cerita: apa sebenarnya S Line itu? Dari mana asal kemunculannya, dan mengapa hanya orang-orang tertentu yang memilikinya, sementara sebagian lainnya tidak? Apakah keberadaan garis merah ini murni fenomena biologis, atau justru terkait dengan sesuatu yang lebih besar dan kompleks? 


Sebelum menonton S Line, simak fakta menarik seputar series ini!


  1. Diadaptasi dari kisah Webtoon 


Sumber: Vidio 


Serial drama Korea S Line merupakan adaptasi dari sebuah webtoon populer karya Little Bee yang telah mendapatkan perhatian luas berkat pendekatannya yang berani dan unik terhadap isu-isu sosial yang sensitif. Webtoon ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh berbagai tema kompleks seperti seksualitas, kekerasan, dan norma sosial yang sering kali menjadi tabu untuk dibahas secara terbuka. 


Melalui genre thriller dan fantasi, S Line menawarkan narasi yang penuh ketegangan sekaligus provokatif, mengajak penonton untuk merenungkan kembali pandangan mereka terhadap kehidupan dan hubungan antar manusia. Cerita ini memecah stigma dan menghadirkan sudut pandang baru yang jarang diangkat dalam drama Korea pada umumnya, menjadikannya karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran.


  1. Karakter viral yang diperankan Lee Soo Hyuk


Sumber: Vidio 

Karakter Han Ji Wook, yang diperankan oleh Lee Soo Hyuk, mendadak viral di kalangan penonton berkat salah satu adegan ikonik yang menampilkan dirinya berjalan dikelilingi oleh puluhan garis merah. Dalam serial ini, Han Ji Wook digambarkan sebagai seorang detektif yang tengah menyelidiki kasus pembunuhan berantai penuh misteri.

Namun dibalik sosoknya yang serius dan profesional, terungkap fakta mengejutkan bahwa ia juga memiliki garis merah misterius, atau S Line, dalam jumlah yang tidak biasa. Bukan hanya satu, melainkan ratusan. Elemen ini tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga memperkaya karakter Han Ji Wook dengan lapisan konflik dan misteri yang mendalam.

Terlepas dari karakternya yang viral, Lee Soo-hyuk meraih penghargaan Best Style Icon (Male) pada Elle Style Awards di tahun 2024. Sebelumnya, ia juga pernah menerima penghargaan seperti New Icon Award di Style Icon Asia Awards serta Best Dressed Actor versi berbagai media fashion Korea.


Selain prestasi di bidang fashion, Lee Soo-hyuk juga menunjukkan konsistensi dalam dunia akting melalui berbagai peran yang beragam. Mulai dari karakter misterius, hingga tokoh utama dalam drama populer. Dengan kombinasi antara visual yang kuat, kharisma di layar, dan pilihan peran yang unik, Lee Soo-hyuk terus membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta paling menonjol di industri hiburan Korea Selatan saat ini.


  1. S Line menawarkan sudut pandang baru yang berani, gelap, dan memikat


Sumber: Vidio 


Tidak seperti kebanyakan drama Korea yang identik dengan kisah romansa manis atau konflik keluarga yang emosional, serial S Line hadir dengan pendekatan cerita yang jauh lebih berani dan tidak biasa. Drama ini mengangkat tema-tema sensitif yang berkaitan dengan norma sosial, identitas, dan moralitas, yang dapat membuat penonton mempertanyakan kembali nilai-nilai yang selama ini dianggap lumrah. 


Secara visual, S Line tampil sangat memukau dengan sinematografi bergaya surealis yang menciptakan atmosfer seperti berada di antara dunia nyata dan mimpi. Keunikan lainnya terletak pada karakter-karakter yang ditampilkan; mereka digambarkan jauh dari kesan generik, masing-masing memiliki latar, trauma, dan konflik pribadi yang kompleks.


S Line Segera Tayang di Vidio!

Drama ini tidak hanya menyuguhkan alur yang menegangkan dan penuh misteri, tetapi juga membawa pesan penting mengenai privasi, moralitas, dan konsekuensi dari setiap tindakan manusia. Adaptasi dari webtoon ini berhasil menangkap esensi asli cerita dengan kualitas produksi yang tinggi, sehingga pantas menjadi salah satu serial yang paling ditunggu di tahun ini. 

Buat kamu yang masih bingung mau nonton drama Korea S Line di mana, sekarang gak perlu khawatir lagi! S Line bakal segera tayang di Vidio, lengkap dengan subtitle Bahasa Indonesia!

S LINE IS GOING VIRAL! NONTON EPISODE LENGKAPNYA SEGERA DI VIDIO


Viu dan MAXStream Studios Telkomsel Perkuat Kemitraan Strategis melalui Peluncuran Rintik Terakhir, Memantapkan Kepemimpinan Konten Streaming Indonesia

Viu dan MAXStream Studios memperkuat kolaborasi mereka melalui perilisan Rintik Terakhir, sekuel yang telah lama dinantikan dari drama popul...