Jumat, 30 Mei 2025

Resmi! “JUMBO” Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa 10 Juta++ Penonton dari Lebaran Idul Fitri hingga Lebaran Haji

● Film animasi “JUMBO” meraih predikat sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan durasi tayang yang lebih singkat dibanding “KKN di Desa Penari”.
● “JUMBO” saat ini masih tayang di jaringan bioskop Indonesia.


Jakarta, 30 Mei 2025—Resmi! Film animasi “JUMBO” persembahan Visinema Studios dari sutradara Ryan Adriandhy serta produser Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari akhirnya kini menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa! Hanya dalam waktu kurun 60 hari tayang di jaringan bioskop, sekaligus menjadikan “JUMBO” sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan masa tayang yang lebih singkat, mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh film “KKN di Desa Penari” (2022) yang mencapai angka 10 juta++ penonton pada masa tayang 90+ hari. Ini juga menjadikan “JUMBO” sebagai film Indonesia kedua yang bisa meraih angka penonton 10 juta++ bersama “KKN di Desa Penari”.


Resminya “JUMBO” menduduki peringkat 1 sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa sekaligus menjadi catatan manis bagi industri animasi Indonesia, yang sejauh ini masih kurang mendapat tempat di hati penonton. “JUMBO” telah menemani banyak keluarga Indonesia sejak Lebaran Idul Fitri hingga Lebaran Haji (Idul Adha), dan telah mencatatkan berbagai rekor termasuk sebagai animasi Asia Tenggara terlaris, mengungguli raihan penonton animasi Hollywood yang tayang di Indonesia selama empat kali masa libur panjang.

Dengan capaian yang diraih oleh “JUMBO”, hal ini juga akan memberikan kesempatan yang terbuka lebar bagi para kreator serta para investor dan produser untuk mau memberikan keyakinan lebih pada karya animasi.

“Capaian “JUMBO” tak bisa diraih dan tak bisa berjalan hingga sejauh ini tanpa dukungan nyata oleh penonton dan keluarga Indonesia. Visinema Studios selalu percaya karya yang baik akan mendapatkan tempat yang baik juga bagi para penikmat karyanya, sekaligus menjadi core memory bagi generasi yang saat ini tengah memasuki usia remaja maupun usia anak. Semoga apa yang diberikan oleh Visinema Studios bisa menjadi impak positif di masa mendatang bagi anak-anak dan menggerakkan industri animasi di Indonesia untuk bisa lebih bertumbuh,” kata CEO Visinema Studios Herry B. Salim.

“Sebuah berkah yang sangat kami syukuri. Ini adalah berkat doa, kerja keras, dan keyakinan bukan hanya dari kreator, namun juga para penonton dan keluarga Indonesia yang ikut memiliki “JUMBO”. Senang rasanya menciptakan sejarah bersama banyak orang yang merasa memiliki karyanya. Semoga “JUMBO” akan hidup lebih lama di hati kalian,” tambah penulis dan sutradara “JUMBO” Ryan Adriandhy.


Jadilah bagian sejarah bersama “JUMBO”! Tonton film “JUMBO” di bioskop sekarang! Untuk informasi lebih lanjut, ikuti akun media sosial resmi @visinemaid dan @jumbofilm_id.

Love’s Ambition Segera Tayang di Vidio!

Kolaborasi Romantis Antara Zhao Lusi dan William Chan yang Penuh dengan Ambisi

Sumber: Vidio

Jakarta, 30 Mei 2025 - Setelah penantian panjang dari para penggemar chinese drama, Zhao Lusi dan William Chan akhirnya kembali ke layar kaca lewat proyek terbaru mereka yang berjudul Love’s Ambition. Drama ini akan tayang di Vidio, menyuguhkan kisah cinta yang tak biasa: penuh dinamika, ambisi, dan perasaan yang terpendam.

Proses syuting drama ini sukses diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Bahkan sebelum resmi tayang, Love’s Ambition sudah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Potongan-potongan video dan foto dari lokasi shooting yang tersebar luas sukses mencuri perhatian netizen, terutama karena chemistry kuat antara Zhao Lusi dan William Chan yang membuat para penggemar tak sabar menyaksikan kelanjutan kisah mereka.

Love’s Ambition bercerita mengenai kisah sepasang suami-istri Xu Yan (Zhao Lusi) dan Shen aoming (William Chan). Xu Yan adalah seorang pembawa berita acara terkenal yang mempunyai ambisi untuk bisa masuk ke kalangan elit. Demi ambisinya, ia tak segan membangun pencitraan melalui kebohongan. Mimpinya tercapai ketika ia berhasil menikah dengan Shen Haoming, seorang duda kaya raya yang berasal dari keluarga berpengaruh.

Pernikahan mereka tampak sempurna di mata publik, namun dibalik itu, terdapat sebuah rahasia yang disimpan oleh keduanya. Xu Yan menyadari bahwa banyak aspek dalam kehidupannya, termasuk pernikahannya, telah dirancang dan dikendalikan oleh Shen Haoming.

Setelah konflik memuncak, Xu Yan memutuskan untuk meninggalkan suaminya dan memulai hidup baru. Namun, setelah perpisahan tersebut, Shen Haoming baru menyadari bahwa ia benar-benar mencintai Xu Yan dan berusaha keras untuk memenangkan kembali hatinya.

Di tengah luka dan ambisi, bisakah cinta mereka bertahan dan tumbuh kembali dengan cara yang lebih tulus?

Sebelum menonton Love’s Ambition, simak 3 fakta menarik ini!
1. Transformasi Gaya Zhao Lusi yang Menjadi Sorotan
Zhao Lusi dikenal lewat perannya sebagai gadis muda yang ceria dan imut, terutama dalam perannya sebagai Sang Zhi dalam drama populer Hidden Love (2023). Namun di Love’s Ambition, ia tampil membawakan karakter wanita dewasa yang tegas, berani, dan penuh ambisi. Salah satu hal yang paling mencuri perhatian adalah penampilannya di setiap episode.

Sepanjang proses syuting, Zhao Lusi tercatat mengenakan hampir 50 set pakaian berbeda, mulai dari busana formal elegan, outfit kerja modern, hingga gaya santai yang tetap stylish. Selain itu, gaya fashion Zhao Lusi dalam drama ini dinilai begitu elegan dan modern, hingga banyak penggemar yang tertarik mencari dan membeli baju-baju serupa yang dikenakan sang aktris.

2. Drama yang Viral Sebelum Penayangan
Love’s Ambition sudah menjadi perbincangan hangat bahkan sebelum resmi tayang. Berbagai potongan video dan foto dari lokasi syuting tersebar luas di media sosial, menarik perhatian netizen terutama karena chemistry kuat antara Zhao Lusi dan William Chan. Momen-momen behind the scenes yang dibagikan membuat para penggemar semakin antusias dan tak sabar menunggu tayangan perdana drama ini.

Setelah selesai syuting, drama ini berhasil mengumpulkan lebih dari 400 ribu reservasi dari penonton yang sangat antusias menunggu penayangannya.

3. Memiliki Pemeran Pendukung yang Kuat
Selain Zhao Lusi dan William Chan, drama ini juga didukung oleh aktor dan aktris berbakat seperti Wan Peng (My Girlfriend Is An Alien), Tang Xiaotian (Put Your ead On My Shoulder), Guan Zijing, dan Zhong Yating. Kehadiran mereka menambah kedalaman dan dinamika dalam cerita, menjadikan Love’s Ambition sebagai tontonan yang kaya akan karakter.

Love’s Ambition Segera Tayang di Vidio!

Sumber: Vidio

Drama yang paling dinantikan tahun ini, Love’s Ambition, akhirnya akan segera resmi dirilis dan bisa kamu saksikan di platform streaming Vidio! Saksikan kisah cinta penuh ambisi antara Xu Yan dan Shen Haoming yang akan tayang setiap minggu dengan episode terbaru.

Drama ini hadir lengkap dengan subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan Inggris, jadi kamu bisa lebih nyaman menikmati setiap episodenya.

Nekat Pakai Ijazah Palsu, Ranty Maria Tembus Perusahaan Bergengsi


Jakarta — Siapa yang tak mendambakan karier di perusahaan bergengsi ibu kota? Gaji tinggi, jenjang karier yang menjanjikan, dan lingkungan kerja bonafide yang bisa mengangkat status sosial. Semuanya jadi daya tarik tersendiri. Tapi bagi Ranty Maria, alasan utamanya melamar ke perusahaan ternama Sang Daksa bukan soal karier, melainkan demi satu tujuan: mendapatkan suami kaya raya.

Alasan itulah yang disampaikan di episode perdana serial WeTV Original Leo di Februari, yang tayang sejak 23 Mei 2025. Dalam serial romcom tersebut, Ranty Maria memerankan sosok Februari atau Feby. Ia adalah sosok yang ceria, cantik dan penuh warna, dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis. Hanya saja, bisnis orangtuanya yang bangkrut hingga terlilit hutang menempatkan Feby pada situasi harus menikah dengan pria kaya.

Karena alasan itulah, Feby akhirnya nekat mengikuti saran sang kakak untuk melamar ke Sang Daksa, perusahaan elite yang dikenal sebagai “sarang” pria-pria muda berkarier cemerlang dan masa depan cerah. Namun, menembus perusahaan bergengsi seperti Sang Daksa jelas bukan perkara mudah. Seleksinya super ketat, dan Feby harus bersaing dengan kandidat lain yang datang dari universitas- universitas top tanah air. Sementara ia sendiri tak punya latar belakang pendidikan yang bisa dibanggakan.

Tidak ada jalan lain. Demi mewujudkan harapan orangtuanya, Febi pun menerima tawaran kakaknya dengan memanfaatkan jalur orang dalam dan memalsukan ijazah. Berbekal ijazah palsu Universitas Indonesia jurusan bisnis, Feby akhirnya berhasil menembus Sang Daksa, dan resmi menjadi salah satu karyawan di Perusahaan bergengsi itu.

Persis seperti yang ia bayangkan, Sang Daksa adalah lingkungan elite tempatnya laki-laki tampan dengan karier cemerlang. Pada hari pertamanya bekerja, Feby berhasil menarik perhatian Raka (diperankan oleh Cinta Brian), kepala tim yang diam-diam berharap Feby bisa bergabung di timnya. Namun takdir berkata lain, Feby justru ditempatkan di bawah supervisi Leo (diperankan oleh Rayn Wijaya), manajer muda yang terkenal tegas, perfeksionis, dan tidak mudah ditaklukkan.

Akankah Feby mampu menjalani kehidupan barunya sebagai ‘lulusan UI’ yang kini menjadi karyawan Sang Daksa? Apakah ia mampu menghadapi hal-hal tak terduga yang akan dihadapinya di masa mendatang? Bagaimana ia menjaga agar kecurangan yang dilakukannya dalam menembus Sang Daksa tetap aman dan tidak diketahui orang lain?

Saksikan kelanjutan kisah WeTV Original Leo di Februari hanya di platform streaming WeTV, tayang setiap Jumat dan Sabtu pukul 18.00 WIB https://bit.ly/LeodiFebruariWeTV.

Rabu, 28 Mei 2025

Tak Ingin Usai di Sini: Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki Vanesha Prescilla & Bryan Domani Saling Mencintai, Tapi Tak Bisa Bersama. Tayang di Bioskop Mulai 5 Juni 2025!


Jakarta, 28 Mei 2025 — Satu minggu menjelang penayangannya, film Tak Ingin Usai di Sini karya Robert Ronny resmi menggelar Gala Premiere. Film drama romantis ini mempertemukan Vanesha Prescilla dan Bryan Domani sebagai Cream dan K, dua sahabat yang saling mencintai, namun tak pernah bisa benar-benar bersama.

Dipersembahkan oleh Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, Tak Ingin Usai di Sini mengangkat kisah cinta yang penuh pengorbanan. Lewat cerita K dan Cream, penonton diajak memahami bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tapi juga soal keikhlasan untuk melepaskan—demi kebahagiaan orang yang dicintai.

K dan Cream telah bersahabat sejak SMA—tumbuh bersama dan diam-diam saling jatuh cinta. Namun K menyimpan rahasia besar: ia mengidap penyakit serius yang mengancam hidupnya dan diam-diam mempersiapkan perpisahannya. K memilih untuk mencarikan sosok yang bisa membahagiakan Cream saat dirinya tak ada. Dalam dunia yang tak bisa memberikan kebersamaan, Tak Ingin Usai di Sini adalah kisah tentang cinta yang memilih untuk berkorban, bukan memiliki; tentang rasa yang tak pernah benar-benar usai.

Didukung oleh para pemain muda berbakat seperti Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Indian Akbar, Asha Assuncao, Jinan Safa, Anya Zen, serta aktor berpengalaman seperti Tanta Ginting dan Rukman Rosadi, serta penampilan spesial dari Queen of Pop Indonesia, Rossa, Tak Ingin Usai di Sini menyuguhkan kisah paling romantis tahun ini di bioskop Indonesia.

“Cinta itu butuh pengorbanan. Value ini yang terkadang sering dilupakan oleh banyak orang. Tanpa pengorbanan, cinta tak akan terasa seperti cinta, dan semua cinta, meskipun terasa indah namun butuh pengorbanan, apapun bentuknya,” ujar Robert Ronny, produser, penulis, dan sutradara Tak Ingin Usai di Sini.

“Kami merasa ada ruang yang besar untuk film drama romantis yang kuat secara cerita dan emosional. Tak Ingin Usai di Sini hadir karena kami percaya, di balik kisah cinta yang tidak selesai, selalu ada pelajaran tentang mencintai dengan tulus. Film ini mengisi ruang tersebut dengan cerita yang menyentuh tapi tetap relevan,” imbuh Andi Boediman, produser eksekutif.

Di film ini, Robert Ronny pun memberikan tantangan untuk para pemerannya. Tak hanya bagi kedua bintang utama, namun juga untuk para ansambel pemeran. Seperti Davina Karamoy yang harus tampil berbeda dari karakter yang pernah ia mainkan di film lain dan akan memperlihatkan sisi keaktorannya yang kaya, hingga peran Rossa yang biasanya tampil di depan panggung kini harus berakting.

Film ini juga menjadi momen eksplorasi akting bagi para pemain. Vanesha mengaku bahwa
karakter Cream menantangnya secara emosional. “Cream terlihat ceria, tapi sebenarnya
menyimpan luka. Untuk menyelami karakter ini, aku harus menanggalkan sisi Vanesha dan
masuk ke kompleksitas emosinya,” ujar Vanesha Prescilla.

Sementara bagi Bryan Domani, memerankan K bukan perkara mudah. “K memikul beban besar sejak awal cerita. Untuk memainkan emosi itu, aku sangat terbantu oleh chemistry dengan Vanesha dan arahan sutradara yang detail,” kata Bryan Domani.

Salah satu elemen menarik dalam film ini adalah penggunaan lokasi animal shelter milik Jakarta Animal Aid Network (JAAN), organisasi nirlaba yang fokus pada kesejahteraan hewan. Di cerita, K dan Cream menjadi relawan yang merawat anjing dan kuda di sana. Film ini sekaligus mengajak penonton untuk mendukung program advokasi JAAN dengan berdonasi.

Film ini turut didukung oleh Legacy Pictures, KMIF, Netzme, Nuon, dan Virtuelines, serta Livin’ by Mandiri sebagai official partner dan PT Suparma Tbk yang menyediakan merchandise berupa tisu Plenty untuk film Tak Ingin Usai di Sini. Sebelumnya, Paragon Pictures sukses dengan film Kuasa Gelap dan serial Culture Shock, yang keduanya menduduki peringkat satu di Netflix dalam minggu yang sama bersama The Most Beautiful Girl in the World. Kuasa Gelap juga sukses di bioskop dengan perolehan lebih dari 1 juta penonton.

Ikuti informasi terbaru melalui akun Instagram resmi @paragonpictures.id dan jangan lewatkan kisah cinta paling menyentuh tahun ini. Tak Ingin Usai di Sini tayang serentak di bioskop mulai 5 Juni 2025!

WeTV Original Main Hati Masuk Proses Syuting, Dibintangi Davina Karamoy, Irsyadillah, hingga Adel Reva


Jakarta, 28 Mei 2025 – WeTV Indonesia dan Unlimited Production resmi memulai proses produksi untuk serial original terbarunya berjudul WeTV Original Main Hati melalui prosesi tumpengan yang dihadiri para pemain utama dan tim produksi.

Serial yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya ini menghadirkan deretan bintang muda seperti Davina Karamoy, Irsyadillah, Adel Reva, hingga Alesha Fadillah. Dalam serial ini Davina memerankan Angela, pebisnis muda yang nyaris bangkrut dan terpaksa meminta bantuan ayahnya dengan satu syarat: menikah dengan pria lajang. Ia pun menjalin pernikahan kontrak dengan Bana (diperankan oleh Irsyadillah) pelatih renang yang juga butuh uang cepat. Apakah hubungan mereka akan memuluskan rencana atau justru menumbuhkan cinta yang sesungguhnya?


Dalam menyambut proses syuting serial terbaru WeTV Original Main Hati, Febriamy Hutapea selaku Executive Producer & Country Head WeTV Indonesia menyampaikan antusiasmenya terhadap warna cerita yang ditawarkan.

“Serial WeTV Original Main Hati ini tidak hanya menghadirkan kisah romance dan drama, tapi juga akan dibumbui dengan komedi dan konflik keluarga yang kuat,” ujarnya dalam acara Tumpengan WeTV Original Main Hati di kawasan Jakarta Selatan (27/6).

WeTV Original Main Hati ditulis oleh Salman Aristo, seorang penulis kawakan yang telah lama berkarya di industri film dan televisi Indonesia. Untuk menandai dimulainya proses produksi, digelar acara tumpengan sebagai simbol doa bersama dan harapan agar produksi berjalan lancar dan sukses. WeTV Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan serial original yang relevan, menyentuh hati, dan dekat dengan kehidupan penonton Indonesia.


Nantikan WeTV Original Main Hati segera tayang eksklusif hanya di WeTV!

Selasa, 27 Mei 2025

SIAP-SIAP! FILM ACTION BOX OFFICE MALAYSIA BLOOD BROTHERS: BARA NAGA TAYANG DI INDONESIA MULAI 11 JUNI 2025

Jakarta, 27 Mei 2025 – Aksi laga dari negeri jiran siap membakar layar bioskop Indonesia. Blood Brothers: Bara Naga, film box office asal Malaysia, akan resmi tayang eksklusif di seluruh jaringan CGV Indonesia mulai 11 Juni 2025. Diproduksi oleh rumah produksi legendaris Skop Productions dan disutradarai oleh Syafiq Yusof bersama Abhilash Chandra, film ini merupakan sajian aksi brutal yang telah mengguncang box office Malaysia dengan raihan pendapatan lebih dari RM76 juta atau lebih dari Rp292 miliar. Di Internet Movie Database (IMDb), film ini meraih rating impresif sebesar 8.3. Di balik kesuksesan ini, berdiri pula produser ternama Datuk Dr. Yusof Haslam yang turut mengawal kualitas produksi film ini dari awal hingga akhir.

Film Malaysia Blood Brothers: Bara Naga berkisah tentang Ghaz (Sharnaaz Ahmad) yang merupakan sosok yang terlatih, disiplin, dan mematikan. Ketika sang mentor, Dato’ Zul (Wan Hanafi Su), ditemukan tewas secara brutal, semua berubah. Bukti yang ada menunjuk pada satu nama, Ariff (Syafiq Kyle), sahabat sekaligus rekan satu tim yang dulu ia anggap seperti saudara. Hancur karena dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Ghaz justru menerima satu tugas: memburu dan menghabisi Ariff.

Namun pelariannya membawa Ghaz ke dalam labirin pengkhianatan yang jauh lebih kelam dari yang ia bayangkan. Ariff tidak sendiri. Ia bersekutu dengan Jaki (Syazwan Zulkifly), sosok yang penuh amarah dan pernah berurusan dengan dunia kriminal. Misi pribadi ini berubah menjadi perang batin. Di tengah pertarungan brutal dan konspirasi berdarah, Ghaz harus memilih: menuntaskan dendam demi kehormatan, atau membuka luka masa lalu yang bisa menghancurkan segalanya.

Dengan aksi laga penuh darah dan koreografi pertarungan jarak dekat yang intens, Blood Brothers: Bara Naga menawarkan atmosfer ketegangan yang mengingatkan pada film aksi The Raid. Gaya sinematik yang rapi, ritme cerita yang cepat, serta atmosfer dunia kriminal yang suram menjadikan film ini bukan sekadar tontonan, melainkan pengalaman. Tak hanya menampilkan laga tanpa henti, film ini juga memastikan pengembangan karakter, alur, dan konflik dirancang dengan mendalam dan terstruktur sejak awal proses produksi.

Karakter-karakter dalam film ini turut menyumbangkan lapisan emosional yang memperkaya ketegangan. Ghaz dengan aura dingin dan mematikannya, Ariff sang protagonis yang menunjukkan tekadnya untuk bertahan. Sosok Jaki yang liar dan emosional, menghadirkan dinamika yang kompleks. Serta Dato’ Zul, yang menjadi titik pusat konflik, hadir dengan penuh kharisma. Di luar itu, hadirnya Amelia Henderson pun turut memperkuat cerita sebagai Sheila, karakter misterius yang menyimpan banyak rahasia.

Di Malaysia, Blood Brothers: Bara Naga disambut meriah. Media sosial dibanjiri testimoni dari penonton yang menyebut film ini sebagai film laga lokal terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Bagi sebagian besar penonton, film ini sukses mengajarkan tentang arti dari kepercayaan dan harus tetap waspada akan adanya pengkhianatan di sekitar kita. Seperti yang ditulis oleh akun TikTok m’s edit, “dalam hidup ni jangan percaya kepada sesiapa sebab bila bila masa dia boleh tikam kita dalam diam. Dengki dan pengkhianatan itu bukan hanya daripada orang luar tetapi juga dengan orang yang kita rapat bahkan keluarga sendiri.”

Sementara itu akun TikTok Weebro yang kerap mereview film ikut memuji film ini. Selain visual dan akting para aktornya yang diakui luar biasa, akun ini juga mengungkapkan cara bercerita film yang lengkap, mulai dari pengenalan tokoh, flash black hingga puncak cerita semua disajikan lengkap dalam fase yang cepat. “Dia punya plot line cantik, smooth,” ungkapnya.  Komentar-komentar semacam ini terus mengalir, memperkuat posisi film ini sebagai fenomena yang memicu adrenalin para penikmat film aksi.

Sebagai bagian dari perilisan resminya di Indonesia, akan diadakan Gala Premiere eksklusif pada 9 Juni 2025 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Acara ini akan dihadiri oleh perwakilan tim produksi dan sejumlah bintang dari film, serta diharapkan menjadi ajang selebrasi bagi pecinta film laga Indonesia yang haus akan tayangan aksi berkualitas tinggi.

Bersiaplah menyaksikan pertempuran antara darah, kehormatan, dan pengkhianatan dalam Blood Brothers: Bara Naga. Film ini bukan sekadar adu otot dan senjata, tapi juga pertarungan batin yang membakar. Tayang eksklusif di CGV mulai 11 Juni 2025. Jangan lewatkan salah satu film aksi paling mendebarkan tahun ini.

*****

PRODUCTION NOTES  BLOOD BROTHERS: BARA NAGA


Title Film                 : Blood Brothers: Bara Naga

Production House         : Skop Productions

Genre         : Action, Drama

Duration         : 128 menit

Release (Indonesia)         : 11 Juni 2025

Producer                 : Datuk Dr. Yusof Haslam
Executive Producers         : SKOP PRODUCTIONS | Shamin Yusof 

                                                :⁠ ENOTECH | David Yap 

                                                : KOMET PRODUCTIONS | Ahmad Izham Omar

                : ME REPUBLIC | Sean Sim

                                                : D’AYU PICTURES | Dato’ Rosmarayu Mokhtar 

                                                : ⁠PRIMEWORKS STUDIOS | Nini Yusof

Co-Producer         : Abhilash Chandra

Line Producer         : Nana Azmi

Script Writer    : Abhilash Chandra, Ghazwan Tomasi, Ayam Fared, Ashraf Modee Zain

Director         : Syafiq Yusof, Abhilash Chandra

Director of Photography : Nicholas Chin

Editor         : Daniel Mahamad, Abhilash Chandra,  Syafiq Yusof

Art Director         : Nazrul Asraff Mahzan

Wardrobe                 : Nazirah Ramlan

Make Up                 : Eds Arippin, Miszie Majid

Casting          : Aslam Yusoff

Music Composer : Ricky Lionardi, Teoh Eng Hooi

Episode Akhir Pertarungan Sudah di Depan Mata: Saksikan Perjuangan Cha Woo Sol di Shark: The Storm lengkap di Vidio!

Sumber: Vidio

Jakarta, 27 Mei 2025 – Setelah sukses besar dengan film pertamanya, sekuel yang telah lama dinantikan akhirnya tiba. Shark: The Storm sudah tayang sekarang di Vidio. Season kedua ini menyajikan berbagai genre action, thriller, drama serta menampilkan seni bela diri yang apik.

Disutradarai oleh Kim Geon, serial ini dibintangi oleh Kim Min Seok, Lee yun Wook, Bae Myung Jin, Park Jin, Wi a Joon, Jung Dae Eun, dan Jeon Woon Jung. Serial ini juga merupakan hasil adaptasi dari webtoon berjudul Shark karya Woon yang sebelumnya diangkat menjadi film berjudul Shark: The Beginning (2021). Namun kali ini kembali dengan format serial 6 episode dengan narasi karakter dan konflik yang dapat dikembangkan lebih luas.

Setelah melewati masa sulit sebagai korban bullying dan kemudian ditahan karena insiden pembelaan diri, Woo Sol (Kim Min-seok) tak lagi sama. Ia menatap masa depan dengan satu tujuan: menjadi atlet bela diri campuran (MMA) profesional.

Dengan bekal pelatihan dari Jung Do yeon (Wi a Joon), mantan juara MMA sekaligus mentornya selama di penjara, Woo Sol perlahan membangun kehidupan baru yang dipenuhi harapan. Namun, jalannya tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Hyun Woo Yong (Lee yun Wook), sosok pemimpin kelompok yang menguasai pertarungan ilegal bawah tanah. Pertemuan mereka menyulut konflik batin dan emosi masa lalu dalam diri Woo Sol.

Woo Yong bukan hanya sekadar musuh biasa, ia adalah figur yang memaksa Woo Sol menghadapi kembali ketakutannya yang belum sepenuhnya sembuh. Tekad Woo Sol untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi pun diuji ketika ia dipaksa memilih antara bertarung atau mengorbankan masa depan yang telah ia bangun dengan susah payah.

Kim Min Seok

Sumber: Vidio

Kim Min-seok kembali berperan sebagai Cha Woo Sol, mantan narapidana yang berusaha untuk membangun kembali hidupnya. Dalam serial ini ia harus berperan sebagai sosok yang kehilangan keluarga hingga menjadi seorang kriminal. Woo Sol memulai perjalanan barunya di dunia bela diri karena ia ingin membangun karirnya sebagai petarung MMA.

Kim Min-Seok memulai kariernya sebagai kontestan di ajang pencarian bakat Superstar K3 (2011). Meskipun tidak lolos ke tahap siaran langsung, ia tetap lanjut dalam memulai debut aktingnya di drama Shut Up! Flower Boy Band (2012) dan mendapatkan perhatian luas melalui perannya sebagai Kim Gi-beom dalam drama fenomenal Descendants of the Sun (2016).

Ia juga dikenal berkat peran-perannya dalam drama The Doctors (2016), Because This Is My First Life (2017), Lovestruck in the City (2020), dan film Shark: The Beginning (2021), di mana ia memerankan Cha Woo-sol kembali dalam sekuel Shark: The Storm (2025). Kim Min-seok juga pernah meraih penghargaan sebagai Best New Actor pada Baeksang Arts Awards (2017), penghargaan ini menjadi sebuah awal mulai yang baik dalam karier aktingnya.

Lee yun Wook
Sumber: Vidio

Dalam sekuel ini, Lee yun Wook kembali hadir memerankan karakter yun Woo-yong, sosok yang sebelumnya hanya muncul sebagai cameo misterius dalam film Shark: The Beginning (2021). Namun di Shark: The Storm, kehadirannya berkembang signifikan menjadi antagonis utama yang berperan penting dalam menggerakkan konflik cerita. Melalui peran nya sebagai Woo-Yong, ia harus berperan menjadi karakter yang kejam dan sosok yang memiliki sifat yang menakutkan. Ini juga merupakan tantangan baru bagi Lee Hyun Wook dalam beradu akting dengan Kim Min Seok.

Lee Hyun Wook memulai karier aktingnya melalui film pendek berjudul Repatriation (2000). Kemudian, kariernya semakin berkembang dengan bermain peran dalam drama Strangers From ell (2019), Mine (2021), dan The Queen Who Crowns (2025).

Dengan peran intens di Shark: The Storm, Lee Hyun Wook kembali membuktikan kemampuannya sebagai aktor serba bisa yang mampu memerankan karakter kompleks.

Saksikan Shark: The Storm di Vidio!

Jangan lewatkan perjalanan Woo Sol yang penuh dengan ketegangan, mystery, dan keseruan dalam sekuel kedua Shark: The Storm! Drama korea ini kembali menyajikan kisah yang menegangkan tentang kehidupan dari Woo Sol yang berani memulai kembali hidupnya dan mengejar mimpi nya sebagai seorang Atlet MMA.

Shark: The Storm sudah tayang sekarang di Vidio. Serial ini terdiri dari 6 episode dan akan hadir dengan penayangan 2 episode setiap hari Kamis jam 10:30 WIB.

Senin, 26 Mei 2025

Film “Jodoh 3 Bujang” Merilis Official Trailer & Poster Membawa Kisah Komedi Keluarga yang Lucu dan Segar dari Makassar untuk Indonesia

Film “Jodoh 3 Bujang” akan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025.


Jakarta, 26 Mei 2025 — Satu lagi karya menyegarkan dari rumah produksi Starvision bekerja sama dengan Rhaya Flicks, dari sutradara asal Makassar Arfan Sabran lewat film drama komedi keluarga berjudul “Jodoh 3 Bujang” yang diangkat dari kisah nyata. Menjadi persembahan terbaru dari Chand Parwez Servia yang tahun ini sukses dengan “Petaka Gunung Gede” dan “Komang” yang back to back meraih blockbuster, “Jodoh 3 Bujang” akan menjadi film yang cocok ditonton ramai-ramai bersama teman dan keluarga saat masa libur sekolah.

“Jodoh 3 Bujang” mengikuti kisah tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta orang tuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orangtuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

Dalam official trailer “Jodoh 3 Bujang” yang dirilis di kanal YouTube Starvision, menampilkan perjalanan Fadly yang berjuang untuk memenuhi ambisi orangtuanya, sekaligus memperlihatkan betapa rumitnya merealisasikan nikah kembar turut menjadi konflik dari ketiga bersaudara tersebut. Penonton juga akan melihat aksi lucu dari para komika yang ikut bermain di film ini, seperti Musdalifah Basri. Semakin haru, ketika lagu “Seberapa Pantas” dari Sheila on 7 dan “Celengan Rindu” dari Fiersa Besari juga mengiringi official trailernya. Di samping itu ada satu lagu lagi “Bersamamu” dari Jaz, yang juga mengiringi perjalanan 3 bujang dalam menemukan jodohnya.


Film “Jodoh 3 Bujang” dibintangi diantaranya oleh Jourdy Pranata, Aisha Nurra Datau, Maizura, Christoffer Nelwan, Barbie Arzetta, Rey Bong, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri, Arla Ailani, dan lain-lain.

“Film “Jodoh 3 Bujang” adalah sebuah film yang membawa komedi segar dengan latar belakang cerita yang kuat dari keluarga Bugis-Makassar. Digarap dengan sangat baik oleh sutradara berbakat Arfan Sabran, dan akan membawa penonton Indonesia pada kekayaan cerita yang tidak hanya membawa tawa, namun juga rasa haru dan nilai yang akan memberikan kita refleksi tentang perjodohan, kisah cinta, dan apa arti dari sebuah perjuangan,” kata produser film “Jodoh 3 Bujang” Chand Parwez Servia.

“Film “Jodoh 3 Bujang” menandai perjalanan Rhaya Flicks untuk lebih serius terlibat di industri perfilman Indonesia. Kolaborasi bersama Starvision telah kami mulai sejak lama, dan melalui film yang menyegarkan ini, sekaligus menjadi milestone kami untuk lebih berkontribusi di industri perfilman Indonesia di masa mendatang. Starvision bisa dibilang jagonya film keluarga, komedi, dan romance yang hangat dan penuh makna. Film-film pendahulunya selalu berhasil membuat penonton jatuh inta dengan karya-karyanya seperti “Get Married”, “Wedding Agreement”, “Dua Garis Biru”, hingga “Komang”. Kami percaya dengan karya yang disutradarai Arfan Sabran ini penonton dapat menerimanya dengan hangat,” tambah produser Futih Aljihadi dari Rhaya Flicks.

Film “Jodoh 3 Bujang” menjadi karya debut fiksi dari sutradara Arfan Sabran, yang sebelumnya lebih banyak menyutradarai film dokumenter. Ia juga pernah meraih Piala Citra FFI untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik 2022 lewat film “Ininnawa: an Island Calling”. Menurut Arfan, menyutradarai “Jodoh 3 Bujang” dan bekerja sama bersama Starvision adalah sebuah kesempatan istimewa.

“Membawa cerita yang punya latar tradisi dan kedekatan dengan masyarakat Bugis-Makassar ke layar sinema Indonesia tentu sebuah kesempatan istimewa. Tentu Pak Chand Parwez dan Starvision selalu memberikan ruang bagi cerita-cerita baru dan nama baru seperti saya. Senang juga bisa bekerja sama dengan para pemeran berbakat yang menghidupkan cerita ini dengan kuat,” kata sutradara “Jodoh 3 Bujang” Arfan Sabran.

Jourdy Pranata, yang memerankan karakter Fadly mengatakan memiliki tantangan dengan mempelajari dialek Bugis-Makassar. Namun, cerita tentang tiga bersaudara, sangat dekat dengannya karena ia pun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara di keluarganya.

“Tantangannya adalah menyampaikan pesan dari cerita ini, serta memberikan dimensi karakter Fadly yang believable. Saya lahir dari keluarga Minang dan tinggal di Jakarta, jadi untuk menggunakan dialek Bugis-Makassar, itu adalah tantangan utamanya. Namun, saya banyak terbantu karena baik dari kru maupun pemain juga banyak yang dari Makassar,” ungkap Jourdy Pranata, pemeran Fadly di film “Jodoh 3 Bujang”.

Aisha Nurra Datau, yang kembali bekerja sama dengan Starvision setelah “Dua Hati Biru” menjelaskan, memerankan karakter Rifa yang bersahabat dengan Fadly sejak kuliah, namun akhirnya terpisah karena harus melanjutkan studi S-2 di luar kota, menurutnya akan sangat dekat dengan banyak orang tentang perasaan-perasaan yang tertunda dan belum terungkap.

“Salah satu sisi yang menarik di film ini adalah bagaimana Rifa dan Fadly, yang mungkin secara strata sosialnya sangat jauh berbeda, keduanya bersahabat. Namun, karena strata sosial itu pula, ternyata ada yang membuat jarak dan akhirnya ada banyak perasaan yang tertunda. Di film ini kita juga akan melihat bagaimana perjalanan seseorang dalam menemukan keberaniannya untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya lewat kesempatan kedua dalam persimpangan hidup,” jelas Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa di film “Jodoh 3 Bujang”.

Film “Jodoh 3 Bujang” akan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025! Ikuti informasi terbaru melalui akun Instagram resmi @jodohtigabujang dan @starvisionplus, juga TikTok @StarvisionMovie.


Sinopsis
Tiga bujang bersaudara, Fadly, Kifly, dan Ahmad diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!

Pemain & Tim Produksi
  1. Jourdy Pranata - Fadly
  2. Aisha Nurra Datau - Rifa
  3. Maizura - Nisa
  4. Christoffer Nelwan - Kifly
  5. Barbie Arzetta - Karin
  6. Rey Bong - Ahmad
  7. Elsa Japasal - Asha
  8. Arswendy Bening Swara - Mustapa
  9. Cut Mini - Fatimah
  10. Nugie - Pak Malik
  11. Iwan Coy - Ariping
  12. Zakaribo - Pirre
  13. Le Roy Osmany - Ayah Rifa
  14. Nunu Datau - Ibu Rifa
  15. Musdalifah Basri - Bibi Surti
  16. Arla Ailani - Sepupu Asha
  17. Hery Chan - Aldhy EO
  18. Syamsul - Adi EO
  19. Zulkifli - Teman Fadly
Produksi : Starvision
Produser : Chand Parwez Servia, Riza, Mithu Nisar, Futih Aljihadi
Sutradara : Arfan Sabran
Ko Sutradara : Muh Ishak Iskandar
Produser Eksekutif : Reza Servia, Amrit Dido Servia, Raza Servia
Produser Lini : Rini Atmodjo
Ide Cerita : Dari Kisah Nyata
Penulis Skenario : Erwin Wu, Alwi Shihab, Arfan Sabran
Pengarah Artistik : Patih Armada Surjadi
Penata Kamera : Padri Nadeak, I.C.S
Penyunting Gambar : Cesa David Luckmansyah
Penata Suara : Aditya Trisnawan
Perekam Suara : Oky S Nugroho
Penata Musik : Hariopati Rinanto
Penata Warna & VFX : Super 8MM Studio
Penata Grafis : Mataque Studio
Penata Rias : Gunawan Saragih, Matheus
Penata Busana : Aldie Harra
Penata Peran : Arief Havidz, Erik Arfin
Komedi Konsultan : Adi Surya
Perancang Poster : Alvin Hariz
OST : Seberapa Pantas - Sheila On 7, Celengan Rindu - Fiersa Besari, Bersamamu - Jaz

Viu dan MAXStream Studios Telkomsel Perkuat Kemitraan Strategis melalui Peluncuran Rintik Terakhir, Memantapkan Kepemimpinan Konten Streaming Indonesia

Viu dan MAXStream Studios memperkuat kolaborasi mereka melalui perilisan Rintik Terakhir, sekuel yang telah lama dinantikan dari drama popul...