Rabu, 30 April 2025

Film Tabayyun Sukses Menggelar Gala Premiere di XXI Plaza Senayan, Jakarta

Benarkah cinta itu seperti badai? Datang tiba-tiba tanpa peringatan dengan kekuatan besar, efeknya memporak-porandakan setiap hati yang dilewatinya.

Jakarta, 30 April 2025  Setelah sukses dengan film Air Mata Di Ujung Sajadah (2023) yang berhasil meraup 3,2 juta penonton di Indonesia dan menjadi film drama Indonesia terlaris sepanjang masa di negara Malaysia, rumah produksi Beehave Pictures kembali merilis film terbarunya yang berjudul Tabayyun. Kali ini Beehave Pictures juga bekerjasama dengan rumah produksi A&Z Films dan Legacy Pictures.

Ide cerita film ini diambil dari novel Tabayyun karya Ilyas Bachtiar. Dibintangi oleh sederet bintang terkenal yakni: Titi Kamal, Ibrahim Risyad, Naysilla Mirdad, Farrell Rafisqy, Maya Hassan, aktris senior Jenny Rachman dan masih banyak lagi. Film Tabayyun menceritakan jatuh bangun kehidupan Zalina (Titi Kamal) sebagai seorang ibu tunggal dari Arka (Farrell Rafisqy). Latar belakang ayah Arka yang tidak dijabarkan secara jelas, membuat Zalina menjadi bahan gosip di kantor. Hidup Zalina semakin rumit ketika Arlo (Ibrahim Risyad), anak dari pimpinan perusahaan, malah jatuh cinta kepadanya. Padahal Arlo sudah dijodohkan dengan Arum (Naysilla Mirdad). Zalina terus berusaha menjauhi Arlo, karena ia sadar bahwa mereka tidak setara. Apalagi ibu Arlo yaitu Samira (Jenny Rachman) menentang cinta mereka. Kegigihan Arlo yang tidak bisa dibendung, akhirnya membuat Samira ingin bertemu dan ber-tabayyun dengan Zalina. Namun siapa sangka, ternyata masa lalu Zalina malah jauh lebih kelam. Mampukah Arlo ber-tabayyun dan menerima Zalina dengan masa lalunya? 

Ronny Irawan dan Nafa Urbach selaku produser sangat optimis bahwa film ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat. Apalagi film ini sangat cocok dengan kondisi sekarang, dimana masyarakat begitu mudah menghakimi orang lain.

Film Tabayyun juga diisi tiga lagu cantik sebagai Original Soundtrack (OST) yang masing-masing dinyanyikan oleh Fabio Asher (Tanpa Balasmu), Anggis Devaki (Lewat Semesta) dan Nabila Ellisa (Menaruh Hati Tanpa Hati Hati). 

Di belakang layar film Tabayyun ada nama Key Mangunsong (sutradara) dan Titien Wattimena (penulis skenario), maka bisa dipastikan film ini kembali menggunakan formula drama menyentuh dan menguras airmata. Ronny Irawan menjanjikan bahwa film Tabayyun lebih kaya dengan rasa. “Pokoknya pengalaman nonton film ini akan berbeda. Emosi penonton diobok-obok naik turun dari sedih, gembira sampai gemes,” janjinya.  

Film Tabayyun akan tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Mei 2025.

Mendadak Dangdut Tayang Hari Ini di Seluruh Bioskop Indonesia, Hadirkan Anya Geraldine yang Ubah Haluan dari Penyanyi Pop ke Biduan Dangdut di Pantura!


Jakarta, 30 April 2025 — Film Mendadak Dangdut resmi tayang di 298 layar bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu, 30 April 2025. Film produksi Sinemart dan Amadeus Sinemagna ini menjadi sajian hiburan segar yang menggabungkan unsur komedi, drama keluarga, hingga kisah perjuangan dalam balutan musik dangdut yang menggoyang hati dan tawa penonton.

Disutradarai oleh Monty Tiwa, Mendadak Dangdut mengisahkan Naya, seorang penyanyi pop papan atas yang diperankan oleh Anya Geraldine. Dalam perjalanan hidup yang tak terduga, ia terpaksa kabur dari kota dan menyamar sebagai penyanyi dangdut keliling demi menyelamatkan diri dari tuduhan pembunuhan. Di balik alur yang ringan dan penuh tawa, film ini menyimpan pesan-pesan yang menyentuh tentang keluarga, mimpi, dan penerimaan terhadap perbedaan.

Film ini juga dibintangi oleh Keanu Angelo sebagai Wawan, Nurra Datau sebagai Lola, serta Wika Salim, Opie Kumis, Adi Sudirja, Dwi Sasono, Putri Patricia, Calvin Jeremy, dan banyak lagi. Dengan kehadiran para aktor dan aktris berpengalaman yang memiliki ciri khas komedi masing-masing, film ini diyakini akan menjadi hiburan yang dapat dinikmati semua kalangan.

Mendadak Dangdut tayang di jaringan bioskop nasional yang mencakup XXI sebanyak 120 layar, CGV 41 layar, Cinepolis 42 layar, New Star Cinema 33 layar, Sams Studio 16 layar, Platinum Cineplex 16 layar, Flix Cinema 2 layar, Kota Cinema Mall 6 layar, Moviemax 3 layar, BES Cinema 1 layar, Dakota Cinema 3 layar, Golden Theater 2 layar, Motion Pictures 2 layar, Local Cinema 2 layar, Denpasar Cineplex 2 layar, Hollywood Cinema 1 layar, Surya Yudha Cinema 1 layar, Gajahmada Cinema 1 layar, Moviplex Cinema 1 layar, Planet Cinema 1 layar, LTD 9 satu layar, serta JIG Cinema 1 layar.

Monty Tiwa, sang sutradara, berharap film ini dapat menjadi pilihan utama masyarakat yang mencari hiburan di tengah padatnya aktivitas sehari-hari. “Kami ingin Mendadak Dangdut bukan hanya jadi hiburan semata, tapi juga membawa pesan yang lebih dalam tentang pentingnya keluarga, keberanian memperjuangkan mimpi, serta nilai-nilai toleransi yang relevan dalam kehidupan masyarakat kita hari ini,” ujar Monty.

Sementara itu, Anya Geraldine mengungkapkan bahwa film ini akan menghadirkan banyak banyolan segar yang menyegarkan suasana. “Pengalaman sebagai biduan dangdut juga menjadi salah satu hal paling seru dan menantang. Pokoknya harus nonton sendiri untuk lihat gimana serunya. Apalagi di sini akting sama Keanu yang pastinya saat syuting aja susah untuk nggak ketawa. Bisa bayangin dong seperti apa menghiburnya film ini?” ungkap Anya.

Keanu Angelo pun menambahkan, “Buat siapa pun yang lelah dengan rutinitas, film ini pas banget. Kita bisa ketawa bareng, joget bareng, dan ngerasain banyak rasa dari satu film.”

Mendadak Dangdut tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton melalui cerita yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Kini saatnya membuktikan sendiri sensasi hiburan penuh warna dari Mendadak Dangdut.

Untuk memeriahkan penayangan hari pertama, Mendadak Dangdut juga menghadirkan promo spesial Buy One Get One yang berlaku di beberapa jaringan bioskop seperti XXI, CGV, Cinepolis, Sams Studio, New Star Cinema, dan Kota Cinema Mall. Penonton dapat menikmati tontonan penuh hiburan ini bersama keluarga, sahabat, maupun pasangan dengan lebih hemat.

Jangan lewatkan dan ajak orang-orang tersayang untuk tertawa dan bernyanyi bersama Naya. Informasi mengenai kegiatan Cinema Visit bersama para pemain film akan diumumkan secara berkala melalui akun Instagram resmi @mendadakdangdut.movie.


****

CATATAN PRODUKSI 


Judul Film: Mendadak Dangdut

Genre: Drama Komedi

Rumah Produksi: Sinemart & Amadeus Sinemagna

Waktu Rilis: 30 April 2025 (Bioskop)

Eksekutif Produser: Sutanto Hartono, David Setiawan Suwarto, Indra Yudhistira, dan Morin Chandra

Produser: Mgs Fahry Fachrudin dan Wendhy Antono

Sutradara: Monty Tiwa

Cast :

  1. Anya Geraldine (Sebagai Naya)
  2. Keanu Angelo (Sebagai Wawan)
  3. Aisha Nurra Datau (Sebagai Lola)
  4. Joshua Pandelaki (Sebagai Anwar)
  5. Opie Kumis (Sebagai Romli)
  6. Fajar Nugra (Sebagai Wendhoy)
  7. Wika Salim (Sebagai Tata)
  8. Dwi Sasono (Sebagai Rizal Maduma)
  9. Sadha Triyudha (Sebagai Thomas)
  10. Adi Sudirja (Sebagai Yatno)
  11. Putri Particia (Sebagai AKP Rissa)
  12. Calvin Jeremy (Sebagai Zul)
  13. Giant Jay (Sebagai Bobon)
  14. Dimas Projosujadi (Sebagai Iptu  Jacky)
  15. Hendrik Betta (Sebagai Joni Halmalisa)
  16. Dominique Sanda (Sebagai Diana)
  17. Oktavianus Fransiskus (Sebagai Rio)
  18. Alleyra Fakhira (Sebagai Naya Kecil)
  19. Almera (Sebagai Lola Kecil)

Tayang Mulai Hari Ini! Film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Pertempuran Brutal 2 Musuh Bebuyutan Satine Zaneta vs Niken Anjani


Jakarta, 30 April 2025
— Film horor terbaru persembahan Screenplay Films bekerja sama dengan Rapi Films dan IFI Sinema, “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” tayang mulai hari ini, 30 April 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Disutradarai oleh Tommy Dewo yang sebelumnya sukses dengan debut horor layar lebarnya, serta dikenal dengan series action yang dicintai banyak penonton, film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” menyajikan pertempuran brutal antara dua musuh bebuyutan. Mempertemukan Satine Zaneta yang bertarung mati-matian melawan Niken Anjani agar menjaga keberlangsungan hidup umat manusia.

Dalam pertempuran antara Satine Zaneta versus Niken Anjani di “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” juga hadir Marthino Lio yang berperan sebagai wartawan investigasi bernama Daru. Sang wartawan biasa yang tidak percaya hal mistis, namun justru terseret ke dalam pertempuran berdarah yang sudah berlangsung dari generasi ke generasi.

Satine Zaneta memerankan gadis berusia 19 tahun bernama Ningrum. Ningrum meminta bantuan Daru untuk menggagalkan misi Pakunjara, yang diperankan Niken Anjani. Pakunjara berniat membangkitkan sang Eyang Guru, dengan cara mengambil jantung dari para pemuka agama. Sebagai penjagal iblis, Ningrum berusaha sekuat tenaga dengan mengerahkan kekuatannya melawan Pakunjara yang bisa berubah wujud menjadi sosok monster menyeramkan dan membangkitkan arwah gentayangan untuk meneror manusia. Pakunjara juga mampu melakukan tipu daya terhadap manusia, dengan memperlihatkan masa lalu mereka yang membawa petaka.

“Film horor “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” menampilkan sesuatu yang jarang diberikan di perfilman Indonesia, khususnya di genre horor. Karena di film ini, ada perempuan versus perempuan, yang menurutku itu justru menampilkan dua sosok perempuan jagoan. Satu dari kekuatan hitam dan satu dari kekuatan putih tapi sama-sama memiliki kegigihan. Ningrum dan Pakunjara pantang menyerah dalam menjaga misi mereka masing-masing. Ini yang menarik dan membuat “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” sebagai horor yang keren dan fresh,” kata Niken Anjani.

“Untuk film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” aku mempersiapkan workshop action sekitar tiga bulan. Mulai dari gym hingga koreo action-nya. Karena di film ini aku dituntut untuk memberikan performa yang prima, karena banyak adegan duelnya. Makanya aku juga harus membentuk massa ototku dengan gym, dan aku juga harus menaikkan beratku sampai lima kilogram,” kata Satine Zaneta berbicara tentang persiapannya untuk adegan duel yang juga menggunakan senjata.

Penulis dan sutradara “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Tommy Dewo menambahkan, untuk proses casting dan pembentukan karakter di filmnya, ia menuturkan ingin memberikan dimensi yang berbeda dari karakter yang pernah dimainkan sebelumnya. Sebab itu, Satine Zaneta dan Niken Anjani tampil brilian dan menunjukkan kualitas akting yang belum pernah ada di film-film mereka sebelumnya.

“Saya ingin menampilkan sisi lain yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Saya juga berdiskusi dengan para pemeran untuk memberikan ruang pengembangan untuk menciptakan karakter yang berbeda dan tidak sekadar menjadi stereotip dari horor-horor lainnya. Sebagai filmmaker, saya juga mencoba untuk tidak mengulang dari apa yang sebelumnya pernah saya buat. Sehingga secara desain karakter dan world-building ceritanya juga berbeda dan treatment-nya pun baru dari karya yang pernah saya kerjakan,” kata penulis dan sutradara “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Tommy Dewo.

Selain dibintangi Satine Zaneta dan Niken Anjani, “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” juga dibintangi oleh aktor Pemenang 2 Piala Citra FFI Marthino Lio, Naomi Christy, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, dan aktor senior Budi Ros. Wicky V. Olindo menjadi produser film ini, dengan Sunil G. Samtani, Sunar Samtani, dan Adi Sumarjono menjadi produser eksekutif.

Tonton film horor-aksi “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” untuk mengungkap misteri di baliknya, tayang mulai 30 April 2025 di bioskop Indonesia! Ikuti informasi terbaru mengenai film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” melalui akun Instagram resmi @filmpenjagaliblis dan @screenplayfilms_id.

PENJAGAL IBLIS: DOSA TURUNAN

Genre Film : Horor-aksi
Produser : Wicky V. Olindo
Executive Producer : Sunil G. Samtani, Sunar Samtani, Adi Sumarjono, Arifin Chandra
Sutradara : Tommy Dewo
Penulis : Tommy Dewo
Produksi : Screenplay Films bekerja sama dengan Rapi Films dan IFI Films.
Casts : Satine Zaneta, Marthino Lio, Niken Anjani, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, Naomi Christy, dan Budi Ros.

Citra Scholastika Penuh Kehangatan dan Berbicara Rindu di Nomor Terbaru “TILIK JOGJA”


TILIK JOGJA
menjadi lagu yang membuka babak baru karya musik dari penyanyi Citra Scholastika di tahun 2025. Menceritakan tentang kegelisahan anak ranta berjuang di kota besar dan kini rindu untuk sejenak pulang ke tempat pertama mimpinya dimulai.

Beberapa tahun terakhir merasa kesulitan menemukan benang merah warna musiknya, Citra memilih pengalaman berbeda untuk mengajak pengiring live bandnya yang selama ini menjadi teman bermusik hampir di setiap panggung untuk merangkai musik di lagu TILIK JOGJA. Bukan tanpa alasan, lagu ini cukup personal untuk Citra karena ide ceritanya seperti mengulas pengalaman hidup di awal memulai karirnya, dengan harapan lagu ini juga mendapat sentuhan musik oleh tim yang sudah mengenal dan mengiringi Citra dalam waktu yang lama.

TILIK dalam KBBI diartikan sebagai "penglihatan yang teliti dan cermat, mengulas dan mengamati dengan sungguh-sungguh". Sedangkan TILIK dalam bahasa Jawa diartikan sebagai "mengunjungi, menghampiri, atau istilah lain dari menjenguk".

Citra menggabungkan 2 arti yang berbeda namun menjadi sebuah pemaknaan yang terasa tepat menggambarkan sudut pandang dari cerita anak rantau yang rindu pulang ketika sedang lelah berjuang sambil merefleksikan kembali alasan merantau di kota yang jauh demi menggapai cita-citanya. Lagu ini akan sangat pas didengarkan dalam perjalanan atau dapat juga ketika sedang rindu kesederhanaan dan hangatnya kota Jogja.


Menjadi tantangan yang cukup besar bagi Citra karena lagu TILIK JOGJA akan sangat terdengar berbeda dari karya-karya Citra sebelumnya. Namun, karena ide Jirik dan notasi ditulis oleh Citra, menjadikan lagu ini benar-benar dapat membuat pendengar mengenal Citra Scholastika secara Iebih original.

Performed By : Citra Scholastika
Track Title : TILIK JOGJA
Song Written by : Citra Scholastika
Composed by : Citra Scholastika, Martha Kurniawan, Michael Rodovan, Bayu Foster
Music Arrangement by : Michael Rodovan
Piano by : Bayu Foster
Guitar by : Daniel Gomgom
Vocals Directed by : Michael Rodovan
Vocals Recorded at : Star Seven Studio enginered by Karakinda Krisna
Vocal Edited by : Hery Alesis
Music Edited by : Bayu Foster
Mixed and Mastered by : Ivan Gojaya at Roemah Iponk

Selasa, 29 April 2025

Tak Ingin Usai di Sini Rilis Poster dan Trailer Resmi, Rossa Persembahkan OST “Aku Baik Saja” Tayang 5 Juni 2025

Cinta yang tak pernah terucap, kisah tentang cinta yang paling tulus: yang justru membiarkan dia bahagia.


Jakarta, 29 April 2025
— Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment hari ini secara resmi merilis poster dan trailer utama film Tak Ingin Usai di Sini, sebuah kisah cinta sejati yang penuh kehangatan. Film ini mempertemukan kembali Vanesha Prescilla dan Bryan Domani sebagai Cream dan K, dua sahabat sejak SMA yang selalu ada satu sama lain dalam suka dan duka, namun tak pernah saling mengucap cinta.


Dalam trailer yang baru dirilis, kita menyaksikan bagaimana K dan Cream tumbuh bersama, saling melengkapi, namun menyimpan pergulatan batin masing-masing. Di balik tawa dan kedekatan, tersimpan kenyataan bahwa K menyimpan rahasia besar: ia mengidap penyakit serius dan diam-diam mempersiapkan kepergiannya—termasuk mendorong Cream untuk menemukan cinta lain. Bertemulah Cream dengan Armand (Rayn Wijaya), seorang dokter yang juga tengah dilanda kalut setelah tunangannya, Vero (Davina Karamoy) pergi.


Tak Ingin Usai di Sini ditulis dan disutradarai oleh Robert Ronny, yang sebelumnya sukses lewat The Most Beautiful Girl in the World—film komedi romantis nomor satu di Indonesia dengan 4,1 juta penonton dalam dua minggu penayangan, serta masuk dalam jajaran Top 4 film global kategori Non-English Movies di Netflix. Di film ini, Robert Ronny juga mengambil peran sebagai produser.

“Tak Ingin Usai di Sini menunjukkan bahwa kehilangan bisa menjadi bagian dari cinta sejati. Saya ingin penonton memahami bahwa cinta tak selalu tentang memiliki, tapi kadang tentang melepaskan,” ujar Robert Ronny.

Film ini juga menandai keterlibatan diva Indonesia, Rossa, yang bukan hanya tampil sebagai pemeran pendukung, tetapi juga mempersembahkan lagu terbarunya “Aku Baik Saja” sebagai original soundtrack. Lagu ini dikomposisi oleh Andi Rianto dengan lirik dari Monty Tiwa. Keduanya kembali berkolaborasi setelah menciptakan lagu “Melangkah”, yang meraih Piala Citra 2022. Lagu “Aku Baik Saja” memperkaya atmosfer emosional dalam kisah ini.

Selain Bryan Domani, Vanesha Prescilla, dan Rossa, film ini juga dibintangi oleh Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Indian Akbar, Asha Assuncao, Jinan Safa, Anya Zen, Tanta Ginting, dan Rukman Rosadi. Tak Ingin Usai di Sini mengisahkan cinta yang tak sempat diucapkan, kisah tentang cinta yang paling tulus: yang justru membiarkan dia bahagia dan kerinduan yang tak pernah benar-benar selesai. Ini adalah kisah tentang memilih bahagia untuk orang yang kita cinta, meski bukan bersama kita.

Memerankan K, aku benar-benar memahami perasaannya dan pilihan-pilihannya saat hidup bersama Cream. Ada kesedihan karena cintanya tak pernah terucapkan, tapi saat menonton Tak Ingin Usai di Sini, penonton akan mengerti bahwa dalam cinta, terkadang ada ketulusan dan keikhlasan demi sebuah kebahagiaan,” kata Bryan Domani.

Cream adalah sosok yang terlihat kuat, ceria, tapi sesungguhnya rapuh. K adalah satu-satunya orang yang benar-benar memahaminya. Film ini sangat personal buatku,” tambah Vanesha Prescilla.

Film ini juga menjadi momen kembalinya Vanesha ke layar lebar sekaligus reuni bersama Robert Ronny setelah film Backstage (2021).

Film Tak Ingin Usai di Sini diproduksi oleh Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, dengan produser eksekutif Andi Boediman.

Sebagai partner, kami percaya Paragon Pictures selalu menyuguhkan cerita dengan lapisan makna. Film ini menyentuh sisi cinta yang jarang dibicarakan: tentang cinta yang tulus dan keikhlasan,” ujar Andi Boediman.

Film ini juga mendapat dukungan dari Legacy Pictures, KMIF, Netzme, Nuon, dan Virtuelines.

Sebelumnya, Paragon Pictures sukses dengan film Kuasa Gelap dan serial Culture Shock, yang keduanya menduduki peringkat satu di Netflix dalam minggu yang sama bersama The Most Beautiful Girl in the World. Kuasa Gelap juga sukses di bioskop dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta.

Ikuti informasi terbaru tentang film drama romantis ini melalui akun Instagram resmi @paragonpictures.id. Tak Ingin Usai di Sini tayang di bioskop mulai 5 Juni 2025!
___________________________

AKUN MEDIA SOSIAL
Instagram : paragonpictures.id
X : paragonpics_
Tiktok : paragonpictures.id
Youtube : Paragon Pictures
Facebook : Paragon Pictures

Cegah Defisiensi Zat Besi Sejak Dini, dr. Denta: Susu Bantu Lengkapi Asupan Anak


JAKARTA - Kekurangan zat besi atau iron deficiency masih menjadi salah satu masalah gizi yang kerap terjadi pada anak-anak Indonesia, terutama di masa pertumbuhan awal. Zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika tubuh kekurangan zat besi, anak bisa mengalami anemia yang berdampak serius terhadap energi, daya tahan tubuh, hingga perkembangan otak.

Untuk mencegah kondisi ini, pemenuhan kebutuhan zat besi harus menjadi perhatian utama orang tua sejak bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). dr. dr. Kurniawan Satria, Sp.A., dokter spesialis anak dari KiDi, menjelaskan bahwa selain dari makanan dan suplemen, produk susu yang difortifikasi zat besi juga bisa menjadi alternatif tambahan dalam melengkapi kebutuhan gizi anak.

“Beberapa produk susu pertumbuhan difortifikasi dengan zat besi dan ini bisa membantu melengkapi asupan harian anak,” ujar dr. Denta. Ia menambahkan bahwa fortifikasi zat besi dalam produk susu bertujuan untuk menjawab kebutuhan anak-anak yang rentan kekurangan zat besi karena pola makan yang kurang bervariasi.

Meski demikian, dr. Denta menegaskan bahwa pemberian susu harus disesuaikan dengan usia anak. “Anak di bawah satu tahun, misalnya, belum boleh mengonsumsi susu UHT karena sistem pencernaannya belum siap. Susu formula yang diformulasikan khusus untuk usia tersebut tetap menjadi pilihan yang lebih aman,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa meskipun susu yang telah difortifikasi dapat membantu, sumber utama zat besi sebaiknya tetap berasal dari makanan sehari-hari. “Pemenuhan zat besi dari susu tidak bisa berdiri sendiri. Harus tetap diimbangi dengan sumber makanan kaya zat besi, baik dari hewani seperti daging merah, hati ayam, dan hati sapi, maupun dari nabati seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan,” tutur dr. Denta.

Zat besi dari sumber hewani, menurutnya, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan yang berasal dari nabati. Oleh karena itu, ketika orang tua mulai mengenalkan Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) kepada bayi, penting untuk mengutamakan protein hewani sebagai bagian dari menu harian.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa untuk anak-anak usia di bawah dua tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian suplemen zat besi sebagai langkah pencegahan. Suplemen ini diberikan sesuai dengan dosis dan kebutuhan anak yang telah disesuaikan oleh tenaga medis.

“Kita seringkali tidak bisa memastikan apakah anak kita kekurangan zat besi hanya dengan melihat gejala luar seperti lemas atau tidak aktif. Maka penting sekali untuk berkonsultasi secara rutin ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan intervensi sedini mungkin,” tambahnya.

dr. Denta juga mengingatkan agar masyarakat tidak salah kaprah menganggap susu sebagai solusi tunggal. “Susu yang difortifikasi itu sifatnya pelengkap, bukan pengganti. Jangan berpikir kalau anak sudah minum susu, maka tidak perlu lagi makan daging atau sayur. Semua harus saling melengkapi,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa produk susu difortifikasi yang beredar di pasaran telah melalui pengawasan ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga orang tua tidak perlu khawatir selama memilih produk yang sesuai dengan usia anak dan mengikuti petunjuk penyajian.

“Saat ini sudah banyak pilihan susu yang difortifikasi tidak hanya dengan zat besi, tapi juga dengan vitamin A, D, dan zinc yang juga penting untuk daya tahan tubuh dan tumbuh kembang anak. Namun, pola makan yang seimbang tetap menjadi fondasi utama,” ujarnya.

Masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya zat besi untuk tumbuh kembang anak. dr. Denta menyayangkan rendahnya kesadaran ini, terutama karena dampaknya bisa jangka panjang. “Anak yang kekurangan zat besi tidak hanya berisiko mengalami stunting, tapi juga mengalami gangguan perilaku, kesulitan belajar, bahkan disabilitas intelektual jika tidak ditangani sejak dini,” jelasnya.

Ia berharap edukasi kepada orang tua semakin diperluas, termasuk soal pemilihan makanan yang tepat, peran suplemen, serta pemanfaatan produk fortifikasi seperti susu pertumbuhan. “Informasi memang banyak beredar, tapi tidak semuanya benar. Orang tua perlu pintar memilah dan memverifikasi informasi dari sumber yang terpercaya, termasuk dari dokter anak,” pungkasnya.

Senin, 28 April 2025

Yovie Widianto dan Tiara Andini Kisahkan Cinta Tak Berbalas di Proyek Kolaborasi “Tanpa Cinta”


Siapa sih yang ingin sakit hati? Kalau boleh memilih, mungkin semua orang tidak ingin merasakan sakit hati, apalagi karena cinta. Dan, mau tidak mau kita harus berusaha melewati fase move on yang biasanya sulit untuk dilakukan. Hal inilah yang ingin diungkapkan oleh Yovie Widianto dalam single terbarunya bersama dengan Tiara Andini yang berjudul “Tanpa Cinta”. Sebenarnya, lagu ini merupakan lagu hits yang telah dirilis beberapa waktu silam. Untuk kali ini Yovie Widianto merilisnya di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.

Lagu Tanpa Cinta" ini menceritakan tentang seseorang yang sakit hati karena cintanya tak terbalas dan orang yang dicintai telah berpaling ke orang lain. Lagu ini menggambarkan  perjuangan untuk move on dan menerima kenyataan bahwa cinta tidak bisa didapatkan lagi, sehingga lebih baik melanjutkan hidup tanpa cinta,” ujar Yovie Widianto tentang singlenya ini.

Keterlibatan Tiara Andini dalam lagu ini menandakan kembalinya kolaborasi antara mereka berdua sejak tahun lalu. “Saya memang sudah punya rencana saat lagu ini akan dirilis ulang ingin agar Tiara yang menyanyikannya. Dan, ternyata disambut baik oleh Tiara,” ujar Yovie. “Aku memang suka banget lagu ini, saat ada rencana kolaborasi ini aku gak pikir panjang untuk mengiyakannya. Apalagi ini karya dari papa Yovie. Walaupun ada tantangan tersendiri, namun ternyata hasilnya aku puas banget,” kata Tiara Andini.


Untuk aransemen musiknya, Yovie Widianto memang tidak banyak mengubah pattern-nya terlalu ekstrem. Namuh, musiknya dibuat lebih manis dengan menyajikan nada-nada yang melodis, sehingga terdengar lebih segar. Untuk musik videonya digarap dengan menyajikan tone visual yang artsy dengan menampilkan konsep teatrikal di dalamnya. Hal ini membuatnya lebih terkonsep dan menyatu dengan isi pesan dari lagunya. Oh ya, musik video ini disutradarai oleh Prialangga.

Konsepnya sebenarnya simpel, namun penyajiannya itu yang sangat bagus dan penuh makna. Apalagi ada tariannya juga. Puas banget,” ujar Yovie Widianto. Lewat single ini, Yovie Widianto ingin membuatnya lebih didengar terutama untuk generasi sekarang. Bukan hanya sebagai nostalgia, namun bisa menjadi relate bagi siapa saja di masa sekarang.

Harapannya sih tentu saja lagu ini semakin banyak yang mendengarkan karena di grup original sudah tinggi streams-nya, apalagi sekarang dibawakan kembali oleh Tiara Andini,” ujar Yovie. Jangan lupa dengarkan berkali-kali lagu ini di semua platform layanan musik digital favorit kalian, karena ini menjadi salah satu sajian terbaik dari kolaborasi Yovie Widianto dan Tiara Andini. Enjoy, guys!


Performed By : Yovie Widianto, Tiara Andini
Track Title : Tanpa Cinta
Composer : Yovie Widianto
Producer : Yovie Widianto & Adrian Kitut
EP/Keys & Program : Adrian Kitut
String Arrangement : Ari Renaldi
Drums, String Programming : Ari Renaldi
Guitars : Topan Abimanyu
Vocal Director : Bowo Soulmate
Backing Vocal : Wisha
Digital Editor : Heri Alesis
Rec Engineer : Yusup Albatani, Aldy Alfan Fazz
Recorded at : GS03 UK Studio
Mixed & Mastered by : Ari Renaldi at Ari Renaldi's Studio

REFLEKSI DUA DASARASA, MOMEN KONTEMPLASI REZA RAHADIAN BERKARYA DI INDUSTRI FILM DAN KREATIF INDONESIA


Jakarta, 28 April 2025 – Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian diluncurkan hari ini. Peluncuran program tersebut dihadiri oleh Reza Rahadian dan para kolaborator yang terlibat, di antaranya Adi Ekatama (Kompas Gramedia Group), Andi F. Yahya (editor buku), Siko Setyanto (koreografer), Kasimyn aka Aditya Surya Taruna (komposer), Gita Fara (produser film), Felix K. Nesi (penulis skenario), Rina Damayanti (Direktur Jakarta Film Week), dan Ajish Dibyo (Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival).


Reza Rahadian dalam sambutannya menyampaikan, “Refleksi Dua Dasarasa adalah momentum untuk mengingat kembali perjalanan saya selama 20 tahun di dunia film dan kreatif. Ini bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk belajar, berbenah, dan membuka lembaran baru dalam proses berkarya. Semua yang saya capai bermula dari kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh orang lain. Program ini adalah bentuk penghormatan atas perjalanan itu, serta ajakan untuk terus belajar, bertransformasi, dan tetap rendah hati.”


Program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian menandai 20 tahun Reza Rahadian berkarya di industri film dan kreatif. Program ini menjadi ruang kontemplasi atas perjalanan dan pencapaian kreatif Reza Rahadian, ruang kolaborasi bersama para kreator seni lintas bidang, dan ruang untuk menginspirasi dan memaknai karya kolaboratif. Program ini akan berisi rangkaian kegiatan berupa peluncuran buku Mereka Yang Pertama, pameran instalasi seni berjudul Eudaimonia di ArtJog 2025, peluncuran film Pangku yang merupakan debut Reza Rahadian sebagai sutradara film panjang, program kolaborasi dengan Jakarta Film Week 2025 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2025, dan ditutup dengan pementasan monolog berjudul Dua Dasarasa di bulan Desember 2025 yang naskahnya ditulis oleh Agus Noer. 


Reza memulai kariernya di usia 17 tahun dengan mengikuti ajang Top Guest Majalah Aneka Yess! 2004, yang membuka jalannya memasuki dunia seni peran Indonesia. Ia terlibat di beberapa sinetron produksi Rapi Films dan film televisi berjudul Sumpah Kezia (2008) produksi Frame Ritz. Ia memulai debutnya di film layar lebar berjudul Film Horor (2007) yang disutradarai Toto Hoedi, tapi namanya mulai dikenal lewat film Perempuan Berkalung Sorban (2009) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Selama 20 tahun, Reza Rahadian secara konsisten telah memberikan kontribusi besar lewat kerja dan karya kreatifnya. 


Inet Leimena, Direktur Program Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian, menjelaskan, “Tahun ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan Reza Rahadian yang telah berkarya selama dua dekade di dunia film dan kreatif. Melalui Refleksi Dua Dasarasa, kami ingin mengajak publik untuk tidak hanya merayakan pencapaian Reza Rahadian, tapi juga memahami nilai dari proses hidup dari seorang aktor dan manusia. Selama delapan bulan ke depan, berbagai program lintas bidang akan kami hadirkan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Reza dan semua pihak yang turut mewarnai perjalanannya.”


Pantau terus kanal-kanal media sosial Refleksi Dua Dasarasa Reza Rahadian, atau hubungi Tim Publisis untuk informasi terkini.


AKUN MEDIA SOSIAL

Instagram: @duadasarasa  @filmpangku  @gambargerakfilm  @rrmanagements

Tiktok: @rayarasamanagement

Twitter: @gambargerakfilm  

Hashtag: #DuaDasarasa

Sabtu, 26 April 2025

Film “JUMBO” 7 Juta Penonton! Kunci Top 3 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa


Jakarta, 26 April 2025 — Film animasi persembahan Visinema Studios, "JUMBO", kembali mencetak rekor baru. “JUMBO” berhasil mencetak angka 7 juta penonton kurang dari 30 hari penayangan di bioskop! Pencapaian ini sekaligus mengantarkan “JUMBO” duduk sebagai “Top 3 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa”.

“JUMBO” menjadi film Indonesia ketiga yang berhasil meraih lebih dari 7 juta penonton, setelah “KKN di Desa Penari” (2022) dan “Agak Laen” (2024). Keberhasilan “JUMBO” menempati peringkat ketiga sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa turut membawa angin segar bagi industri animasi nasional, membuktikan bahwa film animasi kini memiliki peluang lebih besar untuk dinikmati oleh masyarakat luas, sekaligus memperkaya pilihan tontonan bagi keluarga dan anak-anak. Diharapkan, para produser Indonesia dan stakeholder perfilman dapat ikut meramaikan dan berkontribusi pada industri animasi Indonesia ke depannya.

Dengan 7 juta penonton, pencapaian ini bukan sekadar soal angka, tetapi juga menjadi booster bagi Visinema Studios yang terus berkomitmen menghadirkan konten terbaik untuk keluarga dan anak-anak.

“Pencapaian film animasi “JUMBO” menjadi pemantik semangat baru bagi Visinema Studios untuk terus konsisten melahirkan karya-karya baru yang berkualitas. Kami senantiasa berupaya menciptakan tontonan yang dapat dinikmati oleh anak-anak dan keluarga Indonesia. Film “JUMBO” sudah menjadi milik anak-anak dan keluarga Indonesia sesuai dengan tagline kami #JumboUntukSemua. Tentunya, apa yang telah diraih oleh “JUMBO” menjadi booster baru bagi seluruh keluarga besar Visinema Studios dan Visinema Group,” ujar CEO Visinema Studios Herry B. Salim.

Produser film animasi “JUMBO” Anggia Kharisma menambahkan bahwa capaian 7 juta penonton memiliki makna yang lebih dalam bagi Visinema Studios. “JUMBO” bukan hanya menjadi tontonan yang menghibur keluarga Indonesia, tetapi juga berkembang menjadi sebuah gerakan yang menciptakan dampak besar. Film ini memberikan inspirasi sekaligus membangkitkan rasa memiliki terhadap karya anak bangsa di hati banyak orang.

“Yang paling penting bagi kami adalah ketika anak-anak dan penonton lintas generasi bisa menyaksikan “JUMBO”, lalu terinspirasi untuk memiliki cita-cita baru yang mereka impikan. Selain itu, film ini juga mempererat ikatan keluarga: orangtua menjadi teman menonton bagi anak-anak mereka, dan cerita “JUMBO” mampu merefleksikan inner child dalam diri kita semua. “JUMBO” telah menjadi sebuah movement,” tambah Anggia Kharisma.

Penulis dan sutradara “JUMBO” Ryan Adriandhy mengungkapkan, “JUMBO” kini juga telah menjadi bagian dari keseharian banyak keluarga di Indonesia. Ryan selalu memanifestasikan doa-doa baik, yang pada akhirnya terwujud lewat karya debutnya sebagai sutradara untuk film animasi panjang yang kini dirayakan oleh begitu banyak orang.

“Masih sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Sangat terharu karena ternyata “JUMBO” bisa diterima dengan begitu hangat oleh banyak orang. Selain itu, energi dari para penonton juga sangat besar. Melihat potongan-potongan cerita dari “JUMBO” dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari, itu sungguh luar biasa. Rasanya tidak ada kata lain selain bersyukur dan berterima kasih. Semoga kami selalu bisa menghasilkan karya yang terbaik,” kata Ryan Adriandhy.

“JUMBO” bukanlah akhir, namun awal bagi perjalanan Visinema Studios yang terus berkomitmen untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan bisa dinikmati semua orang. Tidak hanya sebagai hiburan, namun memiliki nilai yang baik dan tontonan yang dapat direnungkan dan dirasakan.

Keajaiban “JUMBO” belum berakhir! Ikuti petualangan Geng “JUMBO” untuk merasakan pelukan hangat. Tonton film animasi “JUMBO” di bioskop sekarang! Untuk informasi lebih lanjut, ikuti akun media sosial resmi @visinemaid dan @jumbofilm_id.

Jumat, 25 April 2025

Film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Horor yang Fresh Berbalut Aksi Sajikan Duel Intens Satine Zaneta & Niken Anjani Tayang di Bioskop 30 April 2025!

Film horor-aksi “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” akan membawa keragaman baru genre horor Indonesia dari sutradara Tommy Dewo dan Screenplay Films.


Jakarta, 25 April 2025 — Sukses dengan film panjang debutnya yang meraih predikat blockbuster, sutradara Tommy Dewo kembali dengan film horor yang menyegarkan berbalut aksi “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” dari rumah produksi Screenplay Films, bekerja sama dengan Rapi Films dan IFI Sinema. “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” akan menyajikan aksi duel yang intens Satine Zaneta dengan Niken Anjani, sebagai sesama keturunan iblis yang memiliki misi masing-masing.

“Penjagal Iblis: Dosa Turunan” menjadi penjelajahan baru dalam genre horor Indonesia dengan balutan aksi serta latar belakang dunia supranatural yang penuh teka-teki misteri dan menyeret nasib umat manusia ke dalam pertempuran para keturunan iblis. Selain dibintangi Satine Zaneta dan Niken Anjani, “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” juga dibintangi oleh aktor Pemenang 2 Piala Citra FFI Marthino Lio, Naomi Christy, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, dan aktor senior Budi Ros. Wicky V. Olindo menjadi produser film ini, dengan Sunil G. Samtani, Sunar Samtani, dan Adi Sumarjono menjadi produser eksekutif.

“Penjagal Iblis: Dosa Turunan” dibuka dengan adegan tragis ketika satu keluarga dibunuh secara brutal saat seorang ustaz sedang meruqyah anak mereka yang kerasukan. Satu-satunya yang selamat adalah ustaz yang melakukan ruqyah tersebut.

Pelaku pembunuhan keluarga itu adalah Ningrum (Satine Zaneta), gadis 19 tahun yang ditahan di rumah sakit jiwa karena diduga delusial. Seorang wartawan bernama Daru (Marthino Lio), mendapatkan tugas untuk meliput kasus tersebut. Saat wawancara, Ningrum mengaku ia adalah seorang Penjagal Iblis yang masuk ke dunia, dan keluarga tersebut adalah para Iblis yang digunakan Pakunjara (Niken Anjani), untuk membangkitkan kembali Eyang Guru dari sekte Pemuja Iblis.

Pertempuran antara Ningrum, sang Penjagal Iblis dan Pakunjara, sang Pemuja Iblis tak terelakkan lagi. Daru yang terperangkap di tengah situasi itu, tak punya pilihan lain selain membantu Ningrum menghadapi Pakunjara dan Iblis yang akan ia bangkitkan.

“Screenplay Films selalu berkomitmen untuk melahirkan karya yang inovatif. Melalui film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan”, kami ingin menghadirkan karya horor yang fresh, melalui pendekatan dunia supranatural yang bersinggungan dengan nasib umat manusia, dan aksi duel intens yang akan memberikan pengalaman menonton penuh ketegangan. Tommy Dewo berhasil membawa horor Indonesia ke level yang berbeda dan menawarkan sesuatu yang baru dan masih jarang dijelajahi,” kata produser “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Wicky V. Olindo dari Screenplay Films.

Sutradara Tommy Dewo mengatakan dalam pengembangan konsepnya, ia banyak terinspirasi dengan dunia anime yang mengeksplorasi kekuatan di luar kehidupan manusia, namun memiliki akibat yang dapat membuat keberlangsungan umat manusia terancam. Hal itu ia hadirkan lewat peran Ningrum yang berhadapan dengan Pakunjara.

“Film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” akan memberikan penonton sebuah pengalaman sinematik yang belum pernah ditemukan dalam horor Indonesia. Ketika duel yang sangat intens antara dua kekuatan di luar dunia manusia turut berdampak pada kehidupan manusia. Ningrum memercayai ia adalah sosok Penjagal Iblis yang mencegah Pakunjara, Pemuja Iblis yang memiliki misi untuk membangkitkan Eyang Guru, dengan cara mengambil jantung dari para pemuka agama. Kehadiran Daru, sebagai wartawan yang berada di tengah misi mengungkap kasus pembunuhan berantai itu, juga akan memberikan rasa penasaran penonton untuk mengungkap misteri teka-teki yang sebenarnya terjadi,” kata sutradara “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” Tommy Dewo.

“Penjagal Iblis: Dosa Turunan” akan memperkenalkan pendekatan baru Tommy Dewo yang menyatukan dunia mistis dan pertarungan fisik dalam satu semesta yang brutal dan atmosferik. Film ini bukan hanya membangun atmosfer, tapi juga memicu adrenalin. Iblis tidak hanya hadir dalam bayangan, tapi dalam pertarungan. Setiap kematian memiliki pola, setiap ritual memiliki tujuan.

Tonton film horor-aksi “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” untuk mengungkap misteri di baliknya, tayang mulai 30 April 2025 di bioskop Indonesia! Ikuti informasi terbaru mengenai film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan” melalui akun Instagram resmi @filmpenjagaliblis dan @screenplayfilms_id.

PENJAGAL IBLIS: DOSA TURUNAN

Genre Film : Horor-aksi
Produser : Wicky V. Olindo
Executive Producer : Sunil G. Samtani, Sunar Samtani, Adi Sumarjono, Arifin Chandra
Sutradara : Tommy Dewo
Penulis : Tommy Dewo
Produksi : Screenplay Films bekerja sama dengan Rapi Films dan IFI Films.
Casts : Satine Zaneta, Marthino Lio, Niken Anjani, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, Naomi Christy, dan Budi Ros.

PENUH TEROR DAN KETEGANGAN, TRAILER RESMI WAKTU MAGHRIB 2 PRODUKSI RAPI FILMS DIRILIS HARI INI


Jakarta, 24 April 2025 – Rapi Films merilis trailer resmi film Waktu Maghrib 2 hari ini serentak di semua kanal media sosial Rapi Films. Trailer berdurasi dua menit tersebut dibuka dengan Desa Giritirto yang tenang terganggu dengan teror yang didalangi jin Ummu Sibyan. Adegan demi adegan yang menegangkan menampilkan pencarian anak-anak yang hilang di waktu maghrib hingga penyerangan anak-anak yang dikuasai oleh jin Ummu Sibyan. Film ini menampilkan pemain-pemain muda seperti Omar Daniel, Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, Muzakki Ramdhan, Sadana Agung, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, dan Fita Anggriani.


Film ini disutradarai oleh Sidharta Tata, diproduseri oleh Gope T. Samtani, dan diproduksi oleh Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Kebon Studio. Skenarionya ditulis oleh Khalid Kashogi, Bayu Kurnia, dan Sidharta Tata. Film Waktu Maghrib 2 diharapkan dapat mengulang kesuksesan film Waktu Maghrib yang dirilis tahun 2023. 

Sutradara Sidharta Tata menjelaskan, “Film Waktu Maghrib 2 secara desain produksi lebih besar dibanding film sebelumnya dan melibatkan banyak pemain anak. Ceritanya juga lebih seru dan penuh ketegangan. Semoga bisa merebut hati penonton film horor Indonesia yang sudah menunggu film ini.”


Waktu Maghrib 2 berkisah tentang 20 tahun setelah kejadian yang dialami Adi dan kawan-kawannya di Jatijajar, jin Ummu Sibyan kembali meneror anak-anak di sebuah desa, Giritirto. Yogo, Dewo, dan Wulan beserta lima anak lainnya terlibat keributan di pertandingan bola antara pemain inti dan cadangan. Kalah dalam keributan, mereka bergegas pulang ke desa di waktu maghrib. Sepanjang perjalanan mereka menyumpahi tim inti sepak bola agar terkena musibah. Tanpa mereka sadari, mereka telah membangkitkan petaka seperti kejadian Jatijajar. Kali ini lebih gila dan mencekam, di tengah hutan dan malam yang dingin, Ummu Sibyan merasuki salah satu dari mereka untuk memburu nyawa anak-anak tanpa ampun.


Nantikan film Waktu Maghrib 2 di bioskop-bioskop tanah air mulai tanggal 28 Mei 2025. Pantau terus kanal-kanal media sosial Rapi Films, atau hubungi Tim Publisis film Waktu Maghrib 2 untuk informasi terkini.

Wulan Guritno, Shaloom Razade, hingga Hamish Daud Bintangi Film Horor Malam 3 Yasinan, Official Trailer & Poster Dirilis! Membawa Horor Misteri Keluarga Konglomerat Pabrik Gula

Film Malam 3 Yasinan tayang mulai 8 Januari 2026 di bioskop Indonesia Jakarta, 11 Desember 2025 - Helroad Films dan Alkimia Production memp...