Kamis, 30 Januari 2025

Film Terbaru Joko Anwar “Pengepungan di Bukit Duri” Merilis Official Trailer Tayang 17 April 2025 di Bioskop

Angkat isu keresahan pada kekerasan antar remaja yang semakin meningkat. Film bioskop kerja sama pertama studio Hollywood Amazon MGM Studios dengan rumah produksi di Asia Tenggara, Come and See Pictures.


Jakarta, 30 Januari 2025 — Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios merilis official trailer film ke-11 Joko Anwar, “Pengepungan di Bukit Duri” (judul internasional: “The Siege at Thorn High”). Film ini adalah film kedua produksi Come and See Pictures setelah Siksa Kubur yang meraih 17 nominasi Piala Citra dan lebih dari 4 juta penonton.

“Pengepungan di Bukit Duri” menandai babak baru dalam karir perfilman Joko Anwar setelah 20 tahun berkarya, mengusung genre yang belum disentuh sebelumnya olehnya yaitu drama-aksi. Dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, dan sederetan wajah baru dalam perfilman Indonesia, film ini akan tayang pada 17 April 2025 di bioskop Indonesia.

Film “Pengepungan Di Bukit Duri” menampilkan gambaran apa yang mungkin terjadi di Indonesia tak lama lagi jika Indonesia tidak memperbaiki diri dari masalah-masalah bangsa termasuk kedekatan anak-anak muda dengan budaya kekerasan.

Dikisahkan Edwin (Morgan Oey), berjanji pada kakaknya sebelum meninggal untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian Edwin membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah untuk anak-anak bermasalah. Di sana, Edwin menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Ketika akhirnya ia menemukan sang keponakan, kerusuhan pecah di seluruh kota, dan mereka terjebak di sekolah, melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.

Dalam trailer yang mendebarkan sepanjang durasinya, Edwin harus bertahan hidup di negeri yang berkecamuk. Bergabung bersamanya, Diana (Hana Pitrashata Malasan), Edwin harus menghadapi tekanan masyarakat yang dilanda konflik rasial dan gejolak yang semakin memanas di sekolahnya, sambil menjalankan misi menemukan keponakannya yang hilang.

“Film ini menjadi tantangan terbesar saya selama berkarir di film. Bukan saja secara teknis film ini harus menunjukkan kualitas yang tinggi karena bekerja sama dengan perusahaan film Hollywood legendaris yang punya standar tinggi, tapi ceritanya harus mencerminkan negeri kita saat ini,” kata Joko Anwar.

Produser Tia Hasibuan menambahkan, bahwa, “Kami ingin semua yang terlibat dalam film ini, pemain, kru, dan Come and See Pictures naik kelas dengan membuat film yang setara dengan film-film dunia yang berkualitas tinggi.”

Sementara, melansir sebuah penelitian yang dirilis WHO, penelitian di 40 negara berkembang menunjukkan rata-rata 42% anak laki-laki dan 37% anak perempuan mengalami perundungan. Di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos), dan UNFPA merilis laporan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Tahun 2024. Dari data tersebut, dilaporkan sekitar 11,5 juta atau 50,78% anak usia 13-17 tahun, pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya.

Film thriller-aksi “Pengepungan di Bukit Duri” bukan hanya akan menjadi tontonan yang menghibur karena dikemas dengan genre segar dan penceritaan menarik dengan dukungan dari para pemeran berbakat dan studio besar Hollywood, namun juga membawa isu yang sangat penting dan relevan untuk diketahui lebih banyak masyarakat Indonesia.

Film thriller-aksi “Pengepungan di Bukit Duri” akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia, pada 17 April 2025. Ikuti terus informasi terbaru dan perkembangan film “Pengepungan di Bukit Duri” di Instagram @comeandseepictures.

Rabu, 22 Januari 2025

Tiger Wong Entertainment Umumkan Film Terbaru “Sukma” Disutradarai Baim Wong, Diisi Jajaran Pemeran Bintang: Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, dan Fedi Nuril


Jakarta, 22 Januari 2025 — Setelah sukses dengan film horor “Lembayung” yang meraih 1,6 juta penonton lebih di bioskop pada tahun lalu, Tiger Wong Entertainment kini mengumumkan proyek film terbarunya berjudul “Sukma”. Film bergenre drama-thriller-horor ini akan kembali diproduseri dan disutradarai oleh Baim Wong. Menjadikan film kedua yang disutradarai Baim Wong. Baim Wong juga
turut menulis skenario bersama Ratih Kumala.

Dalam Konferensi Pers Kick Off Film “Sukma” di Tiger Wong Entertainment, juga diumumkan jajaran para pemeran yang bertabur bintang. Film “Sukma” dibintangi di antaranya oleh Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Fedi Nuril, Anna Jobling, Kimberly Ryder, Asri Welas, Amanda Soekasah, Maeeva Amin, Giovanni Tobing, Krishna Keitaro, Kiano Tiger Wong, dan Dazelin Rey. Ini juga menjadi kolaborasi kedua bagi Oka Antara, Anna Jobling, Asri Welas, dan Kiano Tiger Wong bersama Tiger Wong Entertainment dan Baim Wong, yang sebelumnya sama-sama bermain di film “Lembayung”.

Film “Sukma” juga didukung dan diperkuat oleh jajaran tim produksi berkualitas di bidangnya yang telah memenangkan penghargaan serta terlibat dalam produksi internasional. Di antaranya adalah penyunting gambar Dinda Amanda (2 Piala Citra FFI Penyunting Gambar Terbaik), penata artistik Allan Sebastian (3 Piala Citra FFI Penata Artistik Terbaik), sound mixer Yusuf Patawari (1 Piala Citra FFI untuk Penata Suara Terbaik dan 2 Piala Citra FFI untuk Penyunting Gambar Terbaik), penata musik Ricky Lionardi (1 Piala Citra FFI untuk Penata Musik Terbaik), penata busana Hagai Pakan (2 Piala Citra FFI untuk Penata Busana Terbaik), hingga studio VFX/CGI Lumine Studio (Pemenang Piala Citra FFI 2023 & 2024 untuk Penata Efek Visual Terbaik).

Film “Sukma” akan mengikuti kisah Arini dan keluarganya. Kepindahan Arini dan keluarganya ke kota kecil untuk memulai hidup baru, justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di gudang rahasia. Sejumlah bayangan orang di dalam cermin menakut-nakuti keluarga ini. Bu Sri, penjaga rumah yang selalu santun, adalah kunci dari segala keganjilan ini. Sedikit demi sedikit akan terkuak, bahwa perempuan tua itu menginginkan tubuh Arini agar muda kembali, dengan cara menukar raganya lewat cermin.

“Saya berharap film “Sukma” akan menjadi film thriller-horor yang berbeda dari horor Indonesia yang ada saat ini. Untuk itu, saya mencurahkan pikiran, tenaga dan waktu untuk memastikan film ini akan menjadi film thriller/horror dengan kualitas internasional sekaligus bisa dinikmati oleh banyak penonton Indonesia,” kata produser, co-writer dan sutradara “Sukma” Baim Wong.

Luna Maya, yang memerankan Arini di film “Sukma” mengungkapkan antusiasmenya untuk dipercaya berkolaborasi bersama Tiger Wong Entertainment dan bermain bersama nama-nama besar perfilman Indonesia.

“Film “Sukma” menjadi ambisi terbaru dari Baim Wong lewat cerita yang ditulisnya bersama Ratih Kumala. Saya merasa senang bisa dipercaya untuk memerankan karakter Arini di film ini dan akan bermain bersama nama-nama hebat. Bukan hanya itu, tim produksi film ini saya rasa juga memiliki kualitas yang sangat hebat di bidang mereka masing-masing. Jadi sangat tidak sabar untuk memulai syuting dan semoga hasilnya bisa diterima dan berkesan di hati penonton Indonesia,” kata pemeran Arini di film “Sukma” Luna Maya.

Sementara itu, Christine Hakim yang memerankan Bu Sri mengungkapkan Baim Wong adalah salah satu sutradara berbakat yang mampu meramu cerita di genre horor dengan menarik dan menyegarkan.

“Saat Baim datang ke saya dan menceritakan tentang ide film terbarunya, saya tertarik untuk menjadi bagian dalam cerita tersebut. Kisah dan juga pendekatannya dalam bercerita membuktikan Baim adalah seniman yang mau belajar dengan sungguh-sungguh. Karakter saya sebagai Bu Sri juga menjadi karakter yang menarik dan baru bagi saya,” kata pemeran Bu Sri dalam film “Sukma” Christine Hakim.

Ikuti terus perkembangan informasi film “Sukma” melalui akun resmi Instagram @tigerwongentertainment. Nantikan film “Sukma” yang akan tayang di bioskop Indonesia tahun ini!

Menguak Rahasia di Balik Buku Legendaris: Trailer Rahasia Rasa Resmi Diluncurkan

Jakarta, 22 Januari 2025 – Metropole XXI di Jakarta menjadi saksi peluncuran poster dan trailer resmi film Rahasia Rasa, sebuah kisah yang merangkum cinta, ambisi, dan misteri di balik warisan kuliner Nusantara yang diproduksi oleh rumah produksi Anak Muda Jago bersama Dapur Film. Dalam acara ini para pemain dan sutradara berbagi cerita di balik layar tentang bagaimana film ini terwujud.

Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Arsa Linggih, Rahasia Rasa menghadirkan perjalanan emosional Ressa, seorang chef ambisius yang hidupnya berubah total ketika ia kehilangan indra pengecapnya. Dalam keputusasaan, Ressa menemukan jalan pulang ke desa masa kecilnya, tempat ia bertemu kembali dengan Tika, teman lamanya. Bersama Tika, Ressa menggali rahasia buku Mustikarasa, sebuah karya legendaris berisi resep masakan Nusantara yang diprakarsai Bung Karno. Namun, buku itu tidak hanya menyimpan resep, melainkan juga rahasia besar yang menghubungkan masa lalu Ressa dengan keluarga dan pencarian makna hidupnya.

Hanung Bramantyo, sang sutradara, menggambarkan film ini sebagai jendela untuk memahami budaya Indonesia lebih dalam. “Kuliner bukan sekadar tentang hidangan di atas meja, melainkan juga menyimpan kisah, memori, dan jati diri yang melekat dalam setiap cita rasanya. Melalui Rahasia Rasa, kami ingin membawa penonton menyusuri perjalanan yang kaya akan rasa dan emosi, yang tak hanya memanjakan indera pengecap, tetapi juga menyentuh kedalaman rasa dari ceritanya,” ungkapnya.

Jerome Kurnia, yang memerankan Ressa, juga mengungkapkan tantangan besar dalam memerankan karakter yang kompleks ini. “Ressa bukan hanya seorang chef, dia adalah manusia yang sedang mencari arti hidup di tengah keterpurukan. Dan perjalanan seorang Ressa di film ini juga tak lepas dari dukungan pemain hebat lainnya seperti Nadya Arina, Valerie Thomas, dan legenda seperti Slamet Rahardjo.”

Trailer yang diluncurkan hari ini menyuguhkan cuplikan perjalanan emosional Ressa, dari dapur megah restoran Maharasa hingga kehangatan yang terjalin saat bertemu Mbah Wongso, nenek Tika. Penonton diajak merasakan pesona visual dari kekayaan rempah-rempah Nusantara, menjelajahi kehangatan persahabatan, dan menyelami konflik yang tersimpan di balik halaman-halaman buku Mustikarasa. Setiap adegan menggambarkan bahwa ini bukan hanya kisah tentang kuliner, melainkan juga misteri yang perlahan terbuka, menghubungkan takdir para tokohnya dalam cara yang tak terduga.

Dengan deretan pemain berbakat seperti Jerome Kurnia sebagai Ressa, Nadya Arina sebagai Tika, Slamet Rahardjo sebagai Subroto, Valerie Thomas sebagai Dinda, Ciccio Manassero sebagai Alex, dan Yatti Surachman sebagai Mbah Wongso, film ini menjanjikan kisah yang menggugah rasa, emosi, dan pikiran.

Poster yang diluncurkan menampilkan sentuhan artistik dengan latar dapur yang misterius dan Ressa bersama dengan tokoh-tokoh lainnya memberikan tatapan tajam, seolah menyiratkan perjalanan film ini yang penuh teka-teki. Trailer dan poster yang dirilis ini semakin memperkuat kesan misterius ini, memancing rasa penasaran akan akhir kisah Rahasia Rasa. Rahasia apa yang sebenarnya akan terungkap?

Rahasia Rasa adalah perpaduan sempurna antara keindahan visual, cerita mendalam, dan emosi yang mengalir. Film ini siap menyapa penonton di bioskop seluruh Indonesia mulai 20 Februari 2025. Untuk cerita, rasa, dan rahasia yang tak terungkap, pastikan Anda menjadi bagian dari perjalanan ini.

Informasi lebih lanjut tentang film ini dapat ditemukan di akun resmi Instagram @rahasiarasafilm.

Selasa, 21 Januari 2025

Iko Uwais Memperkenalkan Uwais Pictures Melalui Produksi Dua Film Pertamanya: “Ikatan Darah” & “Timur”


Jakarta, 21 Januari 2025 — Aktor dan bintang laga internasional Iko Uwais hari ini mengumumkan rumah produksi yang didirikannya, Uwais Pictures. Uwais Pictures adalah perusahaan produksi yang berfokus pada produksi film yang dijalankan Iko Uwais bersama para kolaborator ternama, dan akan memperluas fokus jangkauan distribusinya hingga ke pasar film global.

Uwais Pictures adalah perusahaan produksi yang akan memiliki berbagai lini seperti pembiayaan film, pengembangan, packaging services film, dan memproduksi film-film laga yang berdampak besar. Dengan fokus pada genre laga, Uwais Pictures akan membawa pendekatan unik dalam pembuatan film dengan menggabungkan koreografi laga, desain laga yang inovatif, dan penampilan stunt terbaik ke dalam film. Dengan berfokus pada film laga, Uwais Pictures akan menciptakan karya-karya berkualitas tinggi dan menarik untuk penonton di seluruh dunia.

Saat ini, Uwais Pictures telah menyelesaikan produksi dua film layar lebar pertamanya, “Ikatan Darah” dan “Timur” pada tahun 2024. Melalui dua film tersebut, Iko Uwais dan Uwais Pictures siap untuk meneruskan kesuksesan secara global setelah “The Raid: Redemption” (2011), “The Raid 2” (2014), dan “The Night Comes for Us” (2018).

“Ikatan Darah” mengisahkan seorang mantan atlet pencak silat yang harus menghadapi jaringan lintah darat untuk menyelamatkan kakak laki-lakinya, yang terjebak dalam permasalahan utang dan mempertaruhkan keselamatan keluarganya. Sementara itu, “Timur” adalah film action drama menegangkan yang terinspirasi dari misi menyelamatkan sandera yang terjadi di Indonesia pada tahun 1996.

Film “Ikatan Darah” disutradarai oleh Sidharta Tata, sutradara pencetak film blockbuster yang juga banyak menghasilkan film dan series genre di Indonesia. Sementara itu, film “Timur” menjadi debut penyutradaraan Iko Uwais. Dua film ini diproduseri oleh Ryan Santoso, dengan produser eksekutif Yentonius Jerriel Ho.

Iko Uwais dan para kolaboratornya yang telah lama bekerja sama selama bertahun-tahun, memiliki formula untuk menciptakan film-film yang sukses. Di Uwais Pictures, Iko Uwais akan menjabat sebagai Chairman. Uwais Pictures juga akan dikepalai oleh jajaran pimpinan, Ryan Santoso sebagai Chief Executive Producer, Yentonius Jerriel Ho sebagai Chairman & Chief Executive Producer, dan
Adamy Nurdin sebagai Chief Operating Officer.

Iko Uwais sebelumnya juga dikenal karena perannya dalam film-film seperti “Snake Eyes”, “Stuber”, “The Expendables”, dan “Star Wars: The Force Awakens”. Selain itu, ia juga membintangi, memproduseri, dan menjadi koreografer laga serial Netflix “Wu Assassins”. Kolaborasi yang dilakukan Iko Uwais dan timnya dalam bercerita, seni bela diri, dan koordinasi stunt yang dibawa ke setiap produksi film merupakan inti dari visi Uwais Pictures, yang bertujuan untuk membawa cerita yang segar, menarik, dan penuh aksi ke layar lebar.

“Uwais Pictures sudah menjadi impian yang sangat lama saya bersama tim yang sudah bergabung sejak kami terlibat di industri perfilman. Uwais Pictures didirikan karena kami ingin memproduksi film action yang berkualitas. Action bukan hanya sekadar menjadi bumbunya, tetapi juga menjadi core dari filmnya. Dengan support system yang ada di Uwais Pictures, kami percaya film action yang diproduksi akan memberikan impak yang besar, termasuk dengan memperkenalkan budaya bela diri asal Indonesia, salah satunya pencak silat,” kata Chairman dan pendiri Uwais Pictures, Iko Uwais.

Peluncuran Uwais Pictures menandai babak baru dalam karier Iko Uwais, yang telah mendapatkan pujian dari dunia internasional dengan kemampuan seni bela diri dan aktingnya. Dengan visi mendobrak batasan dan menciptakan film yang inovatif, Uwais Pictures siap menjadi pusat kreasi dan keunggulan di industri film, dengan kepemimpinan Iko Uwais yang akan membawa rumah produksinya menuju kesuksesan.

Dengan menggabungkan ide-ide inovatif dan pengalaman Iko Uwais dan tim berbakat di belakangnya, Uwais Pictures siap untuk memberikan sudut pandang baru tentang genre laga ke penonton, yang menjanjikan pengalaman menonton film yang memacu adrenalin yang belum pernah ada sebelumnya.

Ikuti informasi dan perkembangan terbaru Uwais Pictures dan film “Ikatan Darah” sera “Timur” melalui akun Instagram @uwaispictures.

Jumat, 17 Januari 2025

FILM 1 KAKAK 7 PONAKAN SIAP MENGAJAK PENONTON SELURUH INDONESIA MERASAKAN KEHANGATAN & ARTI SALING MEMPERJUANGKAN MULAI 23 JANUARI 2025 DI BIOSKOP


Jakarta, 17 Januari 2024
– Dari penulis dan sutradara Yandy Laurens, hadir film ketiganya yang berjudul 1 Kakak 7 Ponakan, yang akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 23 Januari 2025. Saat merilis trailer pada pertengahan Desember 2024, film drama keluarga 1 Kakak 7 Ponakan, yang dipersembahkan dan diproduksi bersama oleh Mandela Pictures dan Cerita Films, mendapat sambutan antusias dan menjadi salah satu film yang paling dinantikan di tahun 2025. Ketika diumumkan akan tayang perdana sebagai film penutup Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF19) di Yogya, seluruh tiketnya langsung terjual habis hanya dalam beberapa jam. Kesuksesan ini berlanjut saat special screening diadakan pada 11-12 Januari yang lalu. Tiket pemutaran special screening yang digelar di 7 kota berbeda tersebut terjual habis. Rasa hangat dan haru karena sangat tersentuh oleh film 1 Kakak 7 Ponakan diungkapkan oleh para penonton. Bahkan tidak sedikit di antara mereka menyatakan akan mengajak kerabatnya untuk menonton lagi saat film yang lulus sensor untuk semua umur ini tayang resmi di bioskop mulai 23 Januari mendatang.

Film 1 Kakak 7 Ponakan yang diadaptasi dari cerita karya Arswendo Atmowiloto mengisahkan tokoh utamanya, MOKO (Chicco Kurniawan), seorang arsitek muda yang sedang berjuang meraih mimpinya. Ia tiba-tiba harus menjadi “orang tua tunggal” bagi keponakan-keponakannya. Berbagai himpitan kehidupan harus ia hadapi. Ia harus memilih antara kehidupan cintanya bersama MAURIN (Amanda Rawles), karier, atau keponakan-keponakannya. Terpaan himpitan juga dihadapi oleh para keponakannya. WOKO (Fatih Unru), NINA (Freya JKT48), ANO (Ahmad Nadif), dan AIS (Kawai Labiba) harus berhadapan dengan himpitan dalam bentuknya yang berbeda-beda. 1 Kakak 7 Ponakan menyuguhkan sebuah kisah keluarga yang relevan dengan kita semua generasi hari ini.

“Ada perubahan dalam hubungan keluarga yang terjadi ketika seseorang yang bukan ayah, melakukan salah satu tugas ayah yakni memenuhi kebutuhan hidup. Baik yang dibantu maupun yang membantu merasakan kejanggalan itu. Kejanggalan-kejanggalan itu kemudian melahirkan pikiran-pikiran yang dirasa tabu untuk diungkapkan, film ini mencoba memberi ruang agar hal-hal tersebut dapat diutarakan". Ungkap penulis dan sutradara Yandy Laurens tentang harapannya bagi film ini. “Ada hati kak Moko dalam setiap keluarga kita, dalam setiap lingkaran pertemanan kita. Semoga film ini bisa menjadi sarana terhubung kembalinya setiap keluarga yang berjarak karena hal-hal yang tidak pernah diutarakan itu.” 

Sebagai karya adaptasi, film 1 Kakak 7 Ponakan juga memberikan homage bagi sinetron terdahulunya dengan menghadirkan adegan sederhana namun penuh kekuatan rasa, ketika Moko bersama para keponakannya menyanyikan lagu “Jangan Risaukan” diiringi denting piano tua di rumah mereka. Menyadarkan kita bahwa kebahagiaan tak harus tercipta dari peristiwa yang mahal, namun tetap terasa mewah kenangannya.

“Bibit ide yang ditanam oleh Arswendo Atmowiloto dalam sinetron 1 Kakak 7 Ponakan yang kemudian dikembangkan oleh Yandy Laurens ke dalam film layar lebar terasa menghadirkan kehangatan, keharuan, dan juga tawa. Perasaan tersebut secara konstan hadir di sepanjang proses membuat film ini. Semoga spirit tersebut juga bisa diterima dengan baik oleh penonton, karena film ini membicarakan tentang kehidupan sehari-hari kita: orang-orang terdekat yang kita sebut sebagai keluarga,” ujar produser Cerita Films, Suryana Paramita.

Film 1 Kakak 7 Ponakan turut dibintangi oleh Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi. Didukung penuh oleh para investor, yaitu Legacy Pictures, Visual Media Studio, Bapak Bobby Mulani, Masih Belajar Pictures, Rhaya Flicks, Infia, Volix Pictures, dan StickEarn.

Film 1 Kakak 7 Ponakan juga didukung penuh oleh Wardah sebagai sponsor film ini, serta Indomaret dan Yummy Choice sebagai promotional partners.

Film 1 Kakak 7 Ponakan siap menghangatkan hati keluarga Indonesia mulai 23 Januari 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Ikuti informasi terbaru tentang film drama keluarga 1 Kakak 7 Ponakan (1K7P) di akun Instagram resmi @1kakak7ponakan, @mandela_pictures, dan @cerita_films.

Senin, 13 Januari 2025

“Bayang-Bayang Anak Jahanam” Kisahkan Cinta Ibu Terhadap Anaknya yang Terhalang Ancaman Kekuatan Jahat


Jakarta, 13 Januari 2025
— Memasuki tahun 2025, ada teror dan ancaman yang mengintai dari seorang anak yang lahir dari sebuah sekte misterius di hutan belantara. Meski dibesarkan dengan kasih sayang dan cinta oleh kedua orangtuanya, sang anak itu selalu datang membawa ancaman yang mengancam nyawa dan petaka bagi orang-orang di sekitarnya.

Kisah horor yang dibalut dengan drama antara cinta seorang ibu dan anaknya itu akan hadir dalam film terbaru Anami Films, “Bayang-Bayang Anak Jahanam” dibintangi oleh Taskya Namya dan Ali Fikri. Film ini memberikan konflik batin tentang cinta ibu terhadap sang anak, meski si anak tersebut memiliki kondisi yang tak diinginkan oleh dunia.

“Bayang-Bayang Anak Jahanam” berkisah tentang keluarga Gina (Taskya Namya) dan Gani (Rizky Hanggono), orangtua Agni (Ali Fikry) yang berubah drastis ketika mereka mengetahui bahwa putra mereka adalah seorang anak yang mendapatkan energinya dari hal-hal yang tidak diketahui. Agni mulai menakuti semua orang di sekitarnya saat mereka mencoba mencari tahu apa yang mungkin telah memengaruhi Agni hingga menyebabkan kekacauan. Seiring waktu, terungkap bahwa Agni bukanlah anak biasa. Dia adalah Anak Jahanam.

Selain Taskya Namya, Rizky Hanggono, dan Ali Fikry, film “Bayang-Bayang Anak Jahanam” juga dibintangi oleh Maryam Supraba, Ruth Marini, Adlu Fahrezy, dan almarhum Yayu Unru. Menjadikan film ini sebagai bagian dari legasi Yayu Unru, salah satu aktor terbaik yang dimiliki perfilman Indonesia. Film ini juga memiliki peran penting dalam perjalanan keaktoran Taskya Namya yang kini juga dikenal banyak membintangi film horor dan banyak yang sukses yang telah ia tuai.

“Ketika memerankan Gina, sebagai ibu yang tengah hamil dan akhirnya memiliki seorang anak, aku punya tantangan tersendiri. “Bayang-Bayang Anak Jahanam” secara linimasa adalah film horor pertamaku, yang sebelumnya lebih banyak berperan di film-film drama. Jika berkaca dengan posisiku saat ini yang lekat dengan horor, itu karena aku banyak belajar di film ini, bersama para kru-kru yang
berkualitas di film ini,” kata Taskya Namya.

Film “Bayang-Bayang Anak Jahanam” juga menampilkan adegan-adegan ekstrem seperti mobil yang jatuh dari tebing hingga adegan ledakan di karnaval malam serta minimarket. Di samping itu, film ini juga menghadirkan ritual sekte dengan semua anggotanya adalah perempuan hamil di sebuah hutan, memberikan dimensi berbeda pada genre horor Indonesia. Hal ini menunjukkan kualitas desain produksi filmnya digarap secara maksimal dan matang dari tangan para kru yang berkualitas dan telah
terbukti rekam jejaknya.

Produser “Bayang-Bayang Anak Jahanam” Dilip Chugani mengatakan, melalui film ini Anami Films ingin menghadirkan horor yang memiliki nuansa ngeri namun sekaligus menyentuh level emosi mendalam dengan menghadirkan konflik antara cinta seorang ibu terhadap anaknya yang menjadi antagonis oleh semua orang.

“Secara cerita, film ini membawa sesuatu yang menarik dengan menggabungkan unsur horor dan drama. Secara premis sederhananya, bagaimana jika anak kita itu benar-benar anak jahanam? Apakah misalnya sebagai orangtua atau ibu, kita masu mau menyanyangi damn dekat dengannya? Kami juga ingin mencapai level maksimal dengan mendorong secara produksinya dilakukan oleh para talenta yang berkualitas di bidangnya. Sehingga secara kualitas, bukan saja terletak pada ceritanya saja, atau aktornya, tetapi juga desain produksi hingga keseluruhan film untuk menciptakan film horor yang memberikan perbedaan di perfilman Indonesia,” kata produser “Bayang-Bayang Anak Jahanam” Dilip Chugani.

Sebelumnya, Dilip Chugani juga turut memproduseri film Bollywood “Hotel Mumbai” yang diakui secara kritis dan mendapat respons positif dari penonton. Bersama Anami Films, Dilip Chugani memproduseri film “Bayang-Bayang Anak Jahanam” bersama Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Sanjeev Bhalla.

Para sineas yang turut terlibat di film ini di antaranya adalah Pemenang Piala Citra FFI untuk Scoring Orisinal Terbaik Abel Hurray, Peraih Piala Citra FFI untuk Skenario Adaptasi Terbaik Rahabi Mandra, dan Pemenang 4 Piala Citra FFI untuk Pengarah Sinematografi Terbaik Yudi Datau. Disutradarai oleh A.R.M, film “Bayang-Bayang Anak Jahanam” akan menjadi teror bayangan kelam penonton Indonesia pada tahun baru 2025.

Ikuti informasi terbaru film horor persembahan Anami Films, “Bayang-Bayang Anak Jahanam” yang akan tayang mulai 16 Januari 2025 di bioskop Indonesia. Follow akun Instagram resmi @anamifilms_official dan @bayangbayanganakjahanam untuk kabar terbaru.

MIDNIGHT SERENADE, BAND PARA MUSISI MUDA YANG LAHIR DI FILM PERAYAAN MATI RASA

Film terbaru Sinemaku Pictures sebentar lagi bisa disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia. Berjudul Perayaan Mati Rasa, film ini mengetengahkan soal hubungan seorang anak muda bernama Ian Antono dengan orang-orang di sekitarnya. Selain isu soal keluarga, Perayaan Mati Rasa juga memiliki satu elemen yang menonjol, yaitu musik. Berbeda dengan sang sang adik yang berprofesi sebagai podcaster, karakter Ian adalah musisi yang berniat mengejar karier musik impiannya melalui band yang ia bentuk bersama teman-temannya dengan nama Midnight Serenade. Sederet musisi muda, yang juga beberapa kali tampil di layar lebar, pun mengisi peran sebagai anggota band tersebut, selain Iqbaal Ramadhan sebagai Ian (bassist), ada Devano Danendra sebagai Ray Alvero (vokalis), Dul Jaelani sebagai Saka Wijaya (gitaris), dan Randy Danistha sebagai Dika Ardana (drummer).

Menurut Iqbaal, ide tentang Midnight Serenade ini lahir karena Umay ingin membuat film dengan memasukkan musik sebagai elemen penting dan bukan hanya sekadar menyanyikan soundtrack saja. “Berawal dari keinginan Umay tersebut, aku mencoba memberikan referensi film-film indonesia di tahun 2000-an awal dengan band-band indie sebagai pengisi soundtrack-nya atau film yang memang memasukkan unsur musik sebagai bagian dari cerita, seperti Garasi. Dari situ, Umay yakin bahwa band di film ini memang harus berisikan musisi asli yang bisa membawakan lagu-lagu original Midnight Serenade nantinya.”

Dul menyebutkan bahwa ia mau bergabung dengan film panjang kelima Sinemaku Pictures ini karena tertarik dengan konsep yang dihadirkan. “Saat mendengar konsep band di film ini, aku langsung tertarik dan memutuskan untuk ikut sebagai salah satu pemain. Setelah workshop, rekaman, lalu mengisi bagian gitar, ternyata makin lama makin seru. Aku merasa bahwa inilah produksi sebuah film yang benar, yaitu berkarya untuk kepuasan jiwa, bukan memikirkan selera pasar. Energinya jadi terasa fresh dan kompleks.”

Melibatkan musisi asli untuk berakting sekaligus membentuk band di dalam sebuah film bisa dibilang jarang dilakukan di ranah perfilman lokal dan Randy melihat ini sebagai sebuah hal yang baru di masa sekarang. “Kita dulu pernah punya band yang lahir dari film, tapi setelah itu, tidak ada lagi. Menurutku, Midnight Serenade ini bisa dibilang memberikan penyegaran di tengah dunia musik Indonesia karena pada akhirnya ada lagi sebuah film dengan band fiktif yang bisa dibawa ke dunia nyata. Semoga nantinya hal ini bisa terus berlanjut jika memang jadwal semua anggotanya memungkinkan.”

Senada dengan Randy, Devano juga menyebutkan bahwa ide awal Midnight Serenade adalah menghadirkan anggota-anggota yang memang bisa bermain band. “Kami melakukan workshop yang intens, belajar chord lagu-lagunya, hingga cara bernyanyinya agar terlihat nyata saat divisualisasikan. Bukan hanya aktor yang bermain jadi anak band, tapi aslinya tidak bisa bermain musik dan hanya lip-sync.” Hal ini terbukti dari tiga single mereka yang sudah rilis dan bisa didengarkan di platform musik digital, Spotify, yaitu “Laut”, “Kosong”, dan “Sampai Jumpa”.

Senada dengan Devano, Iqbaal menyebut bahwa dia dan Umay sepakat untuk memakai musisi yang juga aktor untuk memainkan karakter-karakter di Midnight Serenade. Hal itu bukan tanpa alasan. “Menurut aku dan Umay, ada cara bermain musik, gestur, dan attitude di atas panggung yang membedakan seorang musisi asli dengan aktor yang memerankan musisi. Untuk mengurangi penampilan yang mungkin akan terlihat artificial, kami putuskan memilih aktor-aktor yang memang juga adalah musisi di dunia nyata.”

Berbicara soal hadirnya Midnight Serenade di Perayaan Mati Rasa, Dul melihat ini sebagai sebuah kesempatan bagus, terutama bagi music scene di Indonesia. “Menurutku, Midnight Serenade ini bisa jadi semacam perwakilan bagi anak-anak di luar sana yang memiliki semangat tinggi untuk bermain band. Semoga penampilan kami sebagai sekumpulan pemuda yang suka bermain musik dan berjuang untuk bisa mewujudkan hal itu akan memberikan semangat bagi anak-anak muda di luar sana untuk ngeband lagi.”

Lalu, apakah ke depannya Midnight Serenade akan hadir sebagai band di dunia nyata? Devano, Randy, Dul, dan Iqbaal sama-sama mengamini hal tersebut. “Sangat terbuka kemungkinan untuk Midnight Serenade berlanjut menjadi band asli. Mungkin, saat ini, kami akan tampil secara live di beberapa kota untuk keperluan promosi. Sementara, untuk ke depannya, tentu tergantung kepada jadwal masing-masing, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa Midnight Serenade akan kembali tampil memainkan lagu kami di masa yang akan datang, bahkan setelah Perayaan Mati Rasa selesai tayang,” pungkas Iqbaal.

Midnight Serenade bisa ditonton sebagai bagian dari perjalanan hidup Ian Antono dalam ‘Perayaan Mati Rasa’ di bioskop mulai 29 Januari 2025

Kamis, 09 Januari 2025

Siap-Siap Dibuat Gemas dan Terharu oleh Fedi Nuril dan Amanda Manopo dalam film 1 Imam 2 Makmum. Tayang Mulai 16 Januari 2025 di Bioskop!

Jakarta, 9 Januari 2025 - Film ‘1 Imam 2 Makmum’ yang telah mendapatkan sambutan hangat setelah mengadakan special screening  di berbagai kota akhirnya siap rilis untuk masyarakat umum mulai 16 Januari 2025 di seluruh bioskop di Indonesia.  Film yang diproduksi oleh Base Entertainment dan Cahaya Pictures ini menuai berbagai respon dari para penonton yang mendapatkan kesempatan menyaksikan film ‘1 Imam 2 Makmum’ lebih dulu. Film "1 Imam 2 Makmum" sukses mencuri perhatian dengan kisah yang mengaduk-aduk emosi, terutama di kalangan ibu-ibu. Tokoh Arman, diperankan dengan cemerlang oleh Fedi Nuril, menjadi sorotan utama. Penonton dibuat gemas melihat tindakannya yang menyia-nyiakan Anika yang diperankan oleh Amanda Manopo. Anika dianggap sebagai simbol kekuatan perempuan yang sabar, kuat, istiqomah, dan ikhlas. Karakternya mewakili perjuangan banyak istri di luar sana yang harus menghadapi berbagai ujian dalam pernikahan. Tidak heran jika audiens ibu-ibu yang sudah menonton merasa sangat relate dengan sosok Anika.

Amanda Manopo, pemeran Anika, menyampaikan perasaannya bermain dalam film ‘1 Imam 2 Makmum’. "Berperan sebagai Anika, saya merasakan betapa besar ujian kesabaran dan keteguhan hati seorang perempuan dalam pernikahan. Di ‘1 Imam 2 Makmum’, kesetiaan Anika diuji dengan cara yang berbeda. Ia harus belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan cinta yang tak bisa sepenuhnya dimiliki. Lewat film ini, kami ingin berbagi kisah tentang bagaimana cara bertahan dan menemukan cinta kembali setelah rasa sakit. Saya sangat berharap penonton bisa merasakan emosi dan pelajaran berharga dari perjalanan Anika."

‘1 Imam 2 Makmum’ disutradarai oleh Key Mangunsong yang sebelumnya menyutradarai film ‘Air Mata di Ujung Sajadah’ dan diproduseri oleh Fauzar Nurdin dan Aoura Lovenson Chandra, dengan konsep original dan skenarionya ditulis oleh Ratih Kumala, penulis serial ‘Gadis Kretek’.  ‘1 Imam 2 Makmum’ merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata. Mengisahkan perjalanan pernikahan Anika (Amanda Manopo) dengan Arman (Fedi Nuril), seorang duda yang masih mencintai mendiang istrinya, Leila (Revalina S. Temat) yang telah wafat 4 tahun lalu. Meski Anika memasuki pernikahan ini dengan harapan besar, ia mendapati banyak kekecewaan. Mulai dari tidur terpisah hingga Arman yang enggan menjadi imam saat Shalat. Hati Anika semakin hancur ketika menemukan kamar Arman masih dipenuhi kenangan Leila. Bisakah seorang suami mencintai dua istri, satu yang hadir di sisinya, dan satu lagi yang tetap hidup dalam kenangan? Mampukah Anika tetap setia dan mencintai Arman, meski sering merasa tak dianggap?


"Setiap pernikahan punya perjuangan dan pengorbannya sendiri. ‘1 Imam 2 Makmum’ adalah cerita tentang bagaimana menerima kenyataan, berdamai dengan duka, dan menerima cinta yang ada di hadapan kita. Saya berharap film ini dapat menyentuh hati penonton, terutama mereka yang pernah merasakan perjuangan serupa dalam hubungan mereka", ujar Key Mangunsong selaku sutradara. 

Film ini tidak hanya menghadirkan drama emosional, tetapi juga menyuguhkan momen hangat dan lucu melalui genk teman Arman bersama para istrinya, yang diperankan oleh pemain sinetron legendaris seperti Tommy Fadjar, Dendi Subangil, Sari Nila, Leony Fitria, Novita Angie, Irgi Fahrezi, Mona Ratuliu, Meisya Siregar, Indra Brasco, dan aktris senior Marini Soerjosoemarno. Kehadiran mereka menambah daya tarik bagi penggemar lama untuk bernostalgia. Tidak ketinggalan, kemunculan karakter seperti Pak Supri yang diperankan oleh Fanny Fadillah dan Nurhasanah yang diperankan oleh Siti Fauziah menjadi penghibur yang sangat segar. Serta sosok  Yasmin, anak Arman dengan mendiang istrinya Leila, diperankan oleh Maheera Yusuf yang menggemaskan membuat cerita ini semakin berwarna.

"Film ‘1 Imam 2 Makmum’ adalah paket komplit yang menggabungkan drama emosional, komedi hangat, dan kisah perjuangan cinta yang penuh makna. Kami ingin penonton merasakan berbagai emosi dari gregetan, gemas, hingga haru, dalam satu perjalanan yang utuh. Dengan cerita yang dekat dengan kehidupan nyata, kami berharap film ini dapat menginspirasi dan menyentuh hati setiap orang yang menontonnya”, ungkap Aoura Lovenson selaku produser.

Film ‘1 Imam 2 Makmum’ adalah kolaborasi bersama Base Entertainment, Cahaya Pictures, PT Surya Citra Media Tbk (SCM), Djadi Film, Legacy Pictures, Arendi, Ideosource Entertainment, dan Leo Pictures. 

Rasakan kisah cinta, pengorbanan, dan ujian pernikahan melalui film ‘1 Imam 2 Makmum’ yang akan tayang mulai tanggal 16 Januari 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Saksikan perjalanan emosional Anika dan Arman dalam menghadapi dilema hidup yang penuh makna. Ikuti terus informasi terkini tentang film ‘1 Imam 2 Makmum’ melalui akun-akun media sosial resminya.

Selasa, 07 Januari 2025

Ungkap Permintaan Pertama, Anrez Adelio Akui Pacar Caitlin Halderman


Jakarta, 8 Januari 2025
– Episode ketiga dari serial WeTV Original Pacarku Jinny semakin seru dengan Andra (diperankan oleh Anrez Adelio) yang akhirnya mengungkapkan permintaan pertamanya kepada Lila (diperankan oleh Caitlin Halderman). Andra, meminta Lila untuk menjadi pemeran utama wanita dalam produksi serialnya yang berjudul "Cinta Sementara S2". Lila menyanggupi permintaan ini dengan harapan bahwa gelang ajaibnya akan segera kembali, memungkinkan dia untuk pulang ke dimensi asalnya.

Namun, menjadi seorang aktris ternyata bukanlah hal yang mudah bagi Lila. Ia harus menghadapi fans fanatik dari aktor Nicholas (diperankan oleh Kevin Faulky) yang menolak kedekatan mereka di layar. Selain itu, Mandy (diperankan oleh Rebecca Klopper) yang merasa terancam dengan kehadiran Lila, berusaha mengganggu kehidupan putri jin tersebut. Cobaan demi cobaan ini membuat Lila semakin merindukan dimensi Maximus.

Krissy (diperankan oleh Ria Ricis), asisten Lila, terus memberikan semangat kepadanya dan mengingatkan bahwa Lila akan segera bisa pulang jika Andra menyebutkan dua permintaan lainnya. Di sisi lain, ayah Andra terus berusaha untuk mengontrol Andra dalam menjalankan perannya sebagai produser di MDP melalui Mandy (diperankan oleh Rebecca Klopper).

Konflik lain muncul ketika Lila yang masih harus beradu akting dengan Nicholas menjadi sasaran serangan dari fans fanatik Nicholas yang tidak terima idola mereka harus bermesraan dengan wanita lain. Situasi tersebut memuncak ketika Lila diserang hingga terpojok. Andra yang melihat kejadian ini segera melindungi Lila dan meminta para fans untuk menghentikan tindakan mereka. Dalam momen yang mengejutkan semua orang di lokasi syuting, Andra mengakui bahwa dirinya adalah pacar Lila.

Dengan pengakuan mengejutkan dari Andra ini, bagaimana hubungan mereka akan berlanjut? Tonton jawabannya di episode-episode berikutnya dari WeTV Original Pacarku Jinny, hanya di WeTV setiap Rabu dan Kamis pukul 18.00 WIB.

Jadi Film Paling Dinanti Tahun 2025 “1 Kakak 7 Ponakan” Tayang Lebih Dulu di 7 Kota


Jakarta, 7 Januari 2025
— Setelah mendapat respons positif ketika tayang perdana di JAFF19, film drama terbaru penulis dan sutradara Yandy Laurens, “1 Kakak 7 Ponakan” akan menggelar pemutaran spesial di 7 kota di Indonesia. Film ini pun menjadi “Film yang Paling Ditunggu 2025” di WatchmenID Awards 2024.

Merespons antusiasme penonton, Mandela Pictures dan Cerita Films pun akan memberikan persembahan spesial dengan menggelar special screening “1 Kakak 7 Ponakan” dalam 1 Pekan 7 Kota. Pada akhir pekan, para pemeran film akan menonton bersama dengan penonton di 7 kota.

Pada tanggal 11 Januari 2025, film “1 Kakak 7 Ponakan” akan tayang lebih dulu di Banten (Cilegon XXI), Surabaya (Royal XXI), Makassar (CGV Panakkukang Square), dan Bandung (CGV 23 Paskal). Sementara, pada tanggal 12 Januari 2025, akan menyambangi Malang (Malang Town Square Cinepolis), Depok (Margo City), dan Bali (Plaza Renon Cinepolis). Untuk penayangan pada tanggal 11 dan 12 Januari, tiket sudah bisa dibeli mulai 6 Januari 2025.

Film “1 Kakak 7 Ponakan” mengikuti kisah Moko, seorang arsitek muda yang tengah berjuang untuk mimpinya, tiba-tiba menjadi ‘orangtua tunggal’ untuk para keponakannya, setelah kedua kakak Moko meninggal secara mendadak. Ketika kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik muncul, Moko harus memilih antara kehidupan cintanya, karier, dan keponakan-keponakannya.

Film ini merupakan adaptasi dari cerita karya Arswendo Atmowiloto berjudul sama. Dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Freya JKT48, Fatih Unru, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Ringgo Agus Rahman, Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi.

Film “1 Kakak 7 Ponakan” akan tayang reguler pada 23 Januari 2025. Ikuti informasi terbaru “1 Kakak 7 Ponakan” di media sosial resmi @1kakak7ponakan, @mandela_pictures, dan @cerita_films.

Senin, 06 Januari 2025

Rahasia Nadine dan Alex Terbongkar, Nasib Rumah Tangga Darius Sinathrya di Ujung Tanduk


Jakarta, 7 Januari 2025
– Kegilaan Nadine (diperankan oleh Luna Maya) berlanjut di episode ketujuh serial WeTV Original Main Api. Nadine yang semakin mengejar Alex (diperankan oleh Darius Sinathrya) bahkan nekat pindah rumah tepat di depan kediaman Alex dan Lara (diperankan oleh Audi Marissa).

Hal ini menjadi babak baru ancaman bagi rumah tangga Alex dan Lara. Nadine menuntut Alex untuk mengungkapkan hubungan gelap mereka kepada Lara. Namun, Alex mengabaikan permintaan ‘gila’ Nadine. Kecewa dengan sikap Alex, Nadine berusaha membeberkan sendiri kepada Lara siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. Beruntung, Alex berhasil menggagalkan usaha Nadine.

Tak berhenti di situ, Nadine mengacaukan pesta ulang tahun anak Alex dan Lara. Ia memasukkan gas helium ke dalam balon pesta, memicu ledakan yang melukai Lara. Nadine terus meneror Alex dengan memberi waktu enam jam untuk mengakui hubungan mereka. Jika tidak, ia akan membuka rahasia Alex sebagai penyebab kecelakaan yang dialami Citra, istri sahabatnya.

Ancaman ini membuat Alex mengambil langkah berani dengan balik mengancam Nadine. Namun, Nadine tidak menyerah begitu saja. Ia membocorkan video percakapan Lara dan Daniel tentang kecelakaan tersebut kepada semua orang, termasuk Citra dan Bimo. Hubungan persahabatan mereka pun terancam hancur.

Ketegangan meningkat ketika Lara akhirnya menemukan pesan di ponsel Alex yang mengungkap bahwa anak yang dikandung Nadine adalah hasil hubungan terlarang mereka. Kecewa dan marah, Lara akhirnya menghampiri Alex di rumah Nadine.

Apakah pernikahan Alex dan Lara mampu bertahan dari badai ini? Teror apalagi yang akan dilakukan Nadine? Saksikan kelanjutan kisah penuh drama dan kejutan dalam WeTV Original Main Api setiap Jumat dan Sabtu pukul 18.00 WIB. Episode terbaru tersedia hingga episode 7 untuk pengguna VIP, sedangkan episode 8 dapat diakses dengan membeli fast track.

“KETINDIHAN”, FENOMENA MISTIS YANG KERAP DIALAMI, KINI HADIR DI LAYAR LEBAR MULAI 9 JANUARI 2025

Jakarta, 6 Januari 2025‘Ketindihan’ film yang terinspirasi dari banyaknya kisah yang sering dialami banyak orang ketika tidur, akan tayang di bioskop tanah air mulai tanggal 9 Januari 2025. Film horor terbaru karya Dyan Sunu Prastowo, diproduseri oleh Chetan A. Samtani, dan  ditulis oleh Widi Lestari ini telah ditunggu pecinta horor Indonesia terlihat dari antusiasme penonton yang mendapatkan kesempatan menyaksikan film ini lebih dulu di berbagai tempat.  ‘Ketindihan’ diproduksi oleh Imagine bekerja sama dengan MVP Pictures, Anami Films, Ten Cuts, Tobali Film dan A&Z Films. ‘Ketindihan’ Dibintangi sederet aktor ternama seperti, Haico Van der Veken, Kevin Ardilova, Donny Damara, Wulan Guritno, Ali Fikry, Agnes Naomi, Zeezee Shahab, Luana Dutra, dan Gesya Sandy. 


‘Ketindihan’ mengisahkan tentang Tania (Haico Van der Veken), seorang atlet tenis muda, mulai mengalami ketindihan saat tidur dan teror mistis setelah temannya, Nurul (Luana Dutra), bunuh diri, tak lama setelah Tania dan teman-temannya memanggil jin mitos dari Aceh, bernama BEUNO (baca: Buno). Di tengah tekanan untuk mengejar kejuaraan tenis dan teror mistis yang semakin intens, Tania juga dihadapi dengan hubungan keluarga yang kacau. Ayahnya, Beni (Donny Damara), adalah seorang pelatih tenis yang keras, ibunya, Samantha (Wulan Guritno), sangat terobsesi dengan kecantikan hingga mengabaikan suami dan anaknya, serta adiknya, Timothy (Ali Fikry), yang sangat Tania sayangi namun selalu diabaikan kedua orangtuanya. Selain itu, Tania juga harus menghadapi kekasihnya, Coki (Kevin Ardilova), yang kasar dan toxic. Ketika teror dari BEUNO dan arwah Nurul semakin intens, hidup Tania perlahan hancur, hingga mengancam nyawanya sendiri dan orang-orang yang ia cintai.


“Sebuah film horror yang berbalut drama family serta toxic relationship. Dengan unconventional treatment membuat karakter film ini mempunyai nilai jual yang berbeda dengan film horror yang beredar saat ini.” Dyan Sunu Prastowo, sutradara film ‘Ketindihan’, terkait film terbarunya. 


Haico Van der Veken pemeran Tania menambahkan, “Memerankan Tania adalah pengalaman yang sangat menantang sekaligus emosional bagi saya. Film ini tidak hanya menghadirkan ketegangan, kengerian, tetapi juga menggali perjuangan batin seorang perempuan yang harus menghadapi trauma, tekanan keluarga, dan teror mistis. Saya tidak sabar untuk penonton film Indonesia sebentar lagi bisa menyaksikan film ‘Ketindihan’ di bioskop.”


Nantikan film ‘Ketindihan’ di bioskop-bioskop tanah air mulai 9 Januari 2025. Pantau terus kanal-kanal media sosial film ‘Ketindihan’, atau hubungi Tim untuk informasi terkini.


AKUN MEDIA SOSIAL

Instagram : film.ketindihan, im_a_gin_e

Tiktok :  im_a_gin_e

Hashtag : #Ketindihan


Viu dan MAXStream Studios Telkomsel Perkuat Kemitraan Strategis melalui Peluncuran Rintik Terakhir, Memantapkan Kepemimpinan Konten Streaming Indonesia

Viu dan MAXStream Studios memperkuat kolaborasi mereka melalui perilisan Rintik Terakhir, sekuel yang telah lama dinantikan dari drama popul...